Abstract

Kerukunan umat beragama merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan bermasyarakat. Dimana dalam kehidupan bermasyarakat harus sinergi antar umat beragama dalam menjaga keutuhan kerukunan beragama. Saling menghormati dan toleransi dalam menjalankan ibadah agama masing-masing. Tidak ada diskriminasi, intimidasi dan provokasi yang bisa menghancurkan keutuhan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, dalam menguatkan sikap moderasi beragama dalam kehidupan bermasyarakat yang multikultural diperlukan adanya etika beragama. Etika beragama harus ditanamkan pada masyarakat sejak masih anak-anak atau sejak masih kecil. Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam menanamkan etika beragama adalah dengan cara sosialisasi etika beragam pada anak-anak di sekolah ataupun lembaga lainya. Dalam hal ini mahasiswa KKN Kolaboratif Besowo melakukan pengabdian dengan menggunakan metode Asset Based Community-driven Development (ABCD) yang dikembangkan oleh Jhon McKnight. Karena metode ABCD sangat strategis dalam pengembangan dan memperkuat sikap moderasi beragama masyarakat Desa Besowo yang multikultural. Pengabdian ini bertujuan untuk memperkuat sikap moderasi beragama di Desa Besowo. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa pendekatan ABCD sangatlah strategis dalam upaya memperkuat etika moderasi beragama, karena terdapat peningkatan positif dari peserta didik di SDN Besowo 1 yakni peserta didik lebih perhatian dan lebih memahami praktik etika beragama. Dengan demikian bisa diketahui bahwa upaya penanaman etika beragama bagi anak-anak peserta didik di SDN Besowo 1 telah terealisasikan dengan baik.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call