Abstract
Megalurothrips usitatus (Bagnall) merupakan hama utama tanaman kacang hijau yang dapat menyebabkan gagal panen, oleh sebab itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui waktu tanam kacang hijau dan waktu pengendalian hama trips yang tepat, serta resiko kehilangan hasil yang minimal. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Muneng, Probolinggo, Jawa Timur pada musim kemarau 2015. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan petak terbagi (split plot) dalam acak lengkap dengan waktu tanam sebagai whole plot (petak utama) dan perlakuan waktu pengendalian kimia sebagai sub plot (anak petak) dengan 2 ulangan. Enam waktu tanam sebagai petak utama terdiri atas waktu tanam I 20 Mei 2015, tanam II 30 Mei 2015; tanam III 9 Juni 2015; tanam IV 19 Juni 2015; tanam V 29 Juni 2015, dan tanam VI 9 Juli 2015. Sementara, waktu pengendalian kimia menggunakan insektisida fipronil sebagai anak petak terdiri atas 4 perlakuan, yaitu (1) tanpa pengendalian kimia selama fase vegetatif dan generatif (kontrol); (2) pengendalian kimia selama fase generatif; (3) pengendalian kimia selama fase vegetatif; dan (4) pengendalian kimia selama fase vegetatif dan generatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gejala serangan trips mulai tampak pada 21 hari setelah tanam (HST), ditandai dengan daun trifoliat pertama mengeriting. Populasi trips per tanaman meningkat seiring dengan meningkatnya umur tanaman. Populasi trips tertinggi terdapat pada kombinasi perlakuan waktu tanam II (akhir Mei) dengan perlakuan tanpa pengendalian, yaitu mencapai 17,8 individu pada tanaman umur 18 HST. Kehilangan hasil tertinggi 90,2% terdapat pada perlakuan waktu tanam I (pertengahan Mei) dan waktu tanam II (akhir Mei) sebesar 85,6%, apabila tanaman tidak dikendalikan selama fase vegetatif dan generatif. Bulan Mei merupakan periode kritis tanaman kacang hijau terhadap serangan trips. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa untuk mengurangi resiko kehilangan hasil akibat serangan trips, yaitu dengan menghidari bertanam kacang hijau pada bulan Mei. Di daerah endemik serangan trips, pengendalian hama pada awal pertumbuhan tanaman dan selama fase vegetatif merupakan faktor penentu perolehan hasil biji kering kacang hijau. Musim bediding dapat dijadikan pertanda bagi petani agar waspada terhadap serangan hama trips, dan segera melakukan tindakan pengendalian hama agar tidak terlambat.
Highlights
Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu tanaman pangan dari Famili Leguminosa yang penting di Indonesia karena mengandung protein nabati yang tinggi, mudah dicerna, dan mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan (Nanyen et al 2016)
The results showed that the symptom of thrips attack began to appear 21 days after planting (DAP) by observing initial curling of trifoliate leaves
Effects of temperature on the development and population growth of the melon trips, Trips palmi, on eggplant, Solanum melongena
Summary
Probolinggo, Jawa Timur, pada musim kemarau tahun 2015. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan petak terbagi (split plot) dalam acak lengkap, dengan waktu tanam sebagai whole plot (petak utama) dan perlakuan waktu pengendalian kimia sebagai sub plot (anak petak) dengan 2 ulangan. Pelaksanaan penelitian Agar tanaman kacang hijau terhindar dari serangan patogen embun tepung maka pada 35 HST dilakukan aplikasi fungisida berbahan aktif heksakonazol 50 g/l (1 ml/l) secara terjadwal di semua perlakuan. Pengamatan Pengamatan dilakukan di setiap periode tanam terhadap (1) populasi trips per tanaman satu hari setelah aplikasi, yaitu pada [11, 18, 25, 31, 34, 37], dan 42 HST; (2) persentase tanaman keriting akibat serangan trips dan intensitas serangan trips pada 28 HST; (3) persentase bunga gugur per tanaman pada 40 HST; (4) intensitas serangan ulat pemakan daun pada 42 HST; dan (5) komponen hasil (jumlah polong/tanaman, bobot biji/tanaman, dan jumlah biji/polong) dan bobot biji kering tanaman serta kehilangan hasil kacang hijau akibat serangan trips pada saat panen. I: intensitas serangan trips; N: jumlah daun total; V: nilai skor tertinggi (dalam hal ini 3); ni: jumlah daun dalam setiap kategori skor; v: kategori skor (skor 0: daun membuka sempurna (sehat/tidak mengkerut); 1: daun mengkerut ringan; 2: daun mengkerut sedang; 3: daun mengkerut berat)
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.