Abstract

Solok City Government has a plan to develop area-based agrotourism in order to develop regional superior commodities. The research objectives are: (1) assessing the existing condition of agriculture and livestock, (2) assessing the role of stakeholder in developing Payo agro-tourism, (3) formulating Payo agro-tourism development strategies. The data used were primary and secondary data. Primary data were obtained from farmer interviews and participatory rural appraisal (PRA), as well as focus group discussions (FGD) with stakeholders. Data were analyzed with interactive analysis techniques and thematic analysis. The results showed that the socio-economic conditions of the community and the commitment of the local government supported the successful development of superior commodities in the Payo agro-tourism area. Potential and superior commodities based on land suitability, community and government interests are coffee, mangosteen, avocado, turmeric, chrysanthemum, and medicinal plants. But still needed support from IAARD technological innovation and institutional arrangement. The recommended steps in the development of Payo agro-tourism in a row are as follows: (1) structuring commodities according to land suitability, (2) providing technical guidance with methods that are easily understood, and (3) providing escort and institutional arrangement in developing agro-tourism areas. The involvement of IAARD in this effort can be started by drafting grand design of IAARD technological innovation support in Payo agro-tourism.Keywords: agro-tourism, area, solok

Highlights

  • Sejalan dengan rencana Pengembangan Nagari Mandiri Pangan, maka Pemerintah Kota Solok membuat rencana pengembangan kawasan pertanian sesuai dengan komoditi lokal

  • Primary data were obtained from farmer interviews and participatory rural appraisal (PRA), as well as focus group discussions (FGD) with stakeholders

  • The results showed that the socio-economic conditions of the community and the commitment of the local government supported the successful development of superior commodities in the Payo agro-tourism area

Read more

Summary

Metode Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tahun 2017 di kawasan Payo, Kelurahan Tanah Garam, Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok, Sumatera Barat. Pemilihan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja berdasarkan hasil perencanaan pengembangan kawasan agro wisata pemerintah kota Solok. Data primer diperoleh dari wawancara petani secara mendalam (in depthinterview) menggunakan kuesioner dan observasi langsung. PRA merupakan metode yang tepat untuk mengidentifikasi potensi, permasalahan dan merumuskan alternatif solusi yang tepat secara partisipatif (Supriatna 2014) dengan cara melibatkan masyarakat dalam keseluruhan proses kegiatan mulai dari pengenalan kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan sampai evaluasi (Departemen Kelautan dan Perikanan, 2006). Reduksi data merupakan proses penyeleksian, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi data lapang dalam kajian pengembangan kawasan agrowisata Payo. Penyajian data merupakan suatu pengorganisasian informasi berdasarkan klasifikasi dan kategori tertentu yang mengarah kepada penarikan kesimpulan pada kajian pengembangan kawasan agrowisata Payo. Analisis tematik digunakan untuk mengklasifikasikan tema dan subtema berdasarkan pada potensi, permasalahan dan peluang pengembangan agrowisata (Hayes, 1997 dalam Marwanti, 2015)

Karakteristik Rumah Tangga
Kawasan Luar Kawasan
Kondisi Eksisting Pertanian dan Peternakan
Kawasan Luar kawasan
Kepala keluarga
Kondisi Eksisting Penerapan Teknologi Pertanian
Curahan Waktu Kerja dan Pendapatan Rumah Tangga
Kesesuaian Lahan
Peran Stakeholder Dalam Pengembangan Agrowisata Payo
Strategi Pengembangan Agrowisata Payo
Kesimpulan dan Saran
Daftar Pustaka
Profil Penulis
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call