Abstract

This study uses the tourism development theory by Cooper in Sunaryo 2013, with the indicators, namely institutions, accessibility, amenities, public facilities and tourist attraction objects. This study uses a purposive sampling technique with qualitative research and the necessary data such as primary data and secondary data obtained through observation, interviews, and documentation, then analyzed based on the research problem. The results of this study indicate that tourism development based on predetermined indicators is still not optimal, as evidenced by accessibility and public facilities that do not meet. Then the supporting factors for this tourism development are the existence of institutions or organizations involved in tourism development in Central Tapanuli Regency, tourist objects in Central Tapanuli Regency have local artistic characteristics, and community participation is considered quite high. Meanwhile, the inhibiting factors are limited funds and land ownership status.

Highlights

  • Penelitian ini menggunakan teori pengembangan pariwisata oleh Cooper dalam Sunaryo 2013, dengan indikatornya, yaitu kelembagaan, aksesibiltasi, amenitas, fasilitas umum dan objek daya tarik wisata

  • The results of this study indicate that tourism development based on predetermined indicators is still not optimal, as evidenced by accessibility and public facilities that do not meet

  • Namun ada beberapa hal yang kurang seperti sebagian terdapat rute perjalanan pariwisata yang belum maksimal serta fasilitas umum yang belum maksimal juga, seperti belum adanya agen perjalanan dan pusat informasi mengenai pariwisata di Kabupaten Tapanuli Tengah

Read more

Summary

Introduction

Penelitian ini menggunakan teori pengembangan pariwisata oleh Cooper dalam Sunaryo 2013, dengan indikatornya, yaitu kelembagaan, aksesibiltasi, amenitas, fasilitas umum dan objek daya tarik wisata. Kemudian faktor pendukung pengembangan pariwisata ini adalah adanya lembaga atau organisasi yang terlibat dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Tapanuli Tengah, objek wisata di Kabupaten Tapanuli Tengah memiliki karakteristik kesenian lokal, dan partisipasi masyarakat dinilai cukup tinggi. Pengembangan pariwisata ini tentu saja dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan masyarakat daerah Kabupaten Tapanuli Tengah.

Results
Conclusion
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call