Abstract

Sejak diberlakukannya praktik SFH, segala aktifitas sekolah dipindahkan ke dalam wilayah domestik sehingga menghambat seluruh bentuk aktualisasi potensi diri pada remaja. Praktik ini menimbulkan kejenuhan terhadap ekesistensi kedirian manusia, sehingga konsekuen dengan lahirnya kreasi-kreasi siswa/mahasiswa remaja terhadap ruang-ruang dalam unit domestik terkait sosial dan tempat yang ditandai dengan bermunculannya benda-benda baru dalam rumah. Interaksi dengan benda sebagai perangkat non-teknis meningkat, yang menjembatani siswa/mahasiswa remaja dengan konstelasi sosial di luar unit domestiknya. Namun bersamaan situasi ini mengesampingkan kehendak manusia dalam membanjirnya seluruh pilihan yang menuntut munculnya ragam ruang baru dalam unit domestik, serta bergesernya escapespace pada unit domestik.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call