Abstract

Lebih dari 90% ketegangan dan stres selama persalinan berakibat terhadap timbulnya rasa nyeri saat persalinan. Nyeri persalinan timbul akibat adanya interaksi dari faktor fisiologis seperti kontraksi rahim atau pelebaran servik dan faktor psikologis seperti stres, kecemasan, dan ketakutan. Setiap wanita seringkali memiliki cara yang berbeda untuk mengurangi rasa nyeri saat persalinan. Relaksasi merupakan salah satu metode pengendalian nyeri secara non-farmakologis. Teknik pengendalian nyeri yang mengajarkan pasien untuk meminimalkan aktivitas simpatis dan sistem saraf otonom. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh relaksasi terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan di PMB wilayah kerja Puskesmas Rumbai. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experiment dengan pretest-posttest kontrol group. Sampel penelitian adalah ibu Primipara yang akan bersalin normal di PMB wilayah kerja Puskesmas Rumbai, terdiri dari 20 orang yang mendapat perlakuan dan 20 orang sebagai sampel kontrol. Teknik pengambilan sampel dengan Purposive Sampling. Pengambilan data dilakukan dengan metode observasi dan wawancara untuk mengukur skala nyeri menggunakan Faces Pain Rating Scale (FPRS) sebagai instrument penelitiannya. Pengolahan data menggunakan uji Wilcoxon-test untuk mengetahui efek dari perlakuan yang diberikan. Berdasarkan hasil analisis menunjukan bahwa nilai p adalah < 0.001. Dapat disimpulkan ada pengaruh relaksasi terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan di PMB wilayah Kerja Puskesmas Rumbai. Disarankan kepada para bidan khususnya yang bertugas di PMB wilayah Kerja Puskesmas Rumbai agar dapat menerapkan teknik relaksasi sebagai salah satu upaya mengurangi angka kesakitan secara non-farmakologi bagi ibu saat persalinan.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call