Abstract

Produk pertanian merupakan sumber pokok utama untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia yang berasal dari kegiatan budidaya. Kegiatan budidaya mengalami permasalahan yaitu adanya alih fungsi lahan pertanian menjadi tempat industri. Kegiatan industri menghasilkan limbah yang mengandung logam berat dan dapat terakumulasi pada lahan pertanian melalui penggunaan air untuk irigasi. Logam berat timbal terkandung pada bahan input pertanian seperti pupuk kimia dan pestisida kimia. Bahan input pertanian yang mengandung timbal yaitu pupuk NPK sebesar 116,03 mg/kg. Timbal dapat terakumulasi pada air, tanah, dan jaringan tanaman. Tanaman yang mengandung timbal jika dikonsumsi menyebabkan keracunan, mengganggu kerja syaraf, hingga menyebabkan kematian dini. Permasalahan tersebut dapat diatasi melalui proses fitoremediasi dengan memanfaatkan tanaman hiperakumulator Azolla microphylla dan Bakteri akuatik (Nitrobacter). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 1 faktor berupa Azolla microphylla, Nitrobacter, dan kombinasi Azolla microphylla + Nitrobacter dengan konsentrasi Timbal 10 ppm.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan Azolla microphylla mampu menyerap logam baik yang ditunjukkan dengan kadar Pb pada media sebesar 1,009 ppm, dan pada jaringan tanaman 1,94 ppm. Perlakuan Nitrobacter mampu menurunkan kadar pb yang ditunjukkan pada media sebesar 0,795 ppm. Perlakuan kombinasi Azolla microphylla + Nitrobacter meninggalkan kadar Pb pada media sebesar 1,092 ppm dan pada jaringan 1,8 ppm. Proses penyerapan dan penguaraian Pb oleh Azolla microphylla dan Nitrobacter dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti nutrisi, suhu dan pH selama proses fitoremediasi.
  
 Kata Kunci: Azolla microphylla, Bakteri Akuatik (Nitrobacter), Fitoremediasi dan Timbal

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call