Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah menguji dan menganalisis pengaruh Auditor Switching, Biaya Auditor dan Kepemilikan Asing terhadap Penerimaan Opini Going concern dengan Spesialisasi Auditor sebagai Variabel Moderating. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) antara tahun 2014 dan 2017. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan metode purposive sampling dengan 40 perusahaan yang memenuhi kriteria. Pengujian dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistik. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa penggantian auditor dan biaya auditor tidak mempengaruhi penerimaan opini audit going concern. Sedangkan variabel kepemilikan asing berpengaruh negatif terhadap penerimaan opini audit going concern. Selain itu, hasil penelitian ini juga menyatakan bahwa spesialisasi auditor tidak melemahkan pengaruh negatif dari pergantian auditor pada penerimaan opini audit going concern. Akan tetapi, memperkuat efek positif biaya auditor terhadap penerimaan opini audit going concern dan melemahkan pengaruh negatif kepemilikan asing pada penerimaan opini audit going concern.

Highlights

  • The purpose of this research is to examine and analyze the effect of auditor switching, auditor fee and foreign ownership on the acceptance of going concern opinion with auditor specialization as a moderating variable

  • The results show auditor switching and auditor fees are not affect the acceptance of going-concern audit opinion

  • Pengaruh Kepemilikan Asing, Institusional dan Manajerial terhadap Agency Cost Perusahaan

Read more

Summary

Telaah Pustaka

Teori Keagenan (Agency Theory) merupakan sebuah teori yang menggambarkan kontrak untuk memotivasi antara pihak agen dengan prinsipal ketika pihak agen harus meminimalisir konflik kepentingan dengan principal (Scott, 2015), sedangkan Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan adanya hubungan kontrak antara agen dan prinsipal. Prinsipal bisa membatasi kebijakan yang tidak sesuai dengan keinginannya melalui pemberian insentif dan membatasi ruang gerak agen atas penyimpangan dengan adanya biaya pengawasan (monitoring costs). Principal menginginkan agen untuk menggunakan sumber daya (bonding costs) sebagai jaminan bahwa agen tidak akan melakukan tindakan yang dapat merugikan prinsipal atau untuk memastikan bahwa prinsipal akan mendapatkan kompensasi apabila hal tersebut dilanggar. Ada beberapa perbedaan antara keputusan agen dengan kebijakan yang memaksimalkan kepentingan prinsipal, penurunan kesejahteraan yang dialami prinsipal sebagai akibat ini disebut sebagai residual losses (Jensen & Meckling, 1976). Oleh karena itu dibutuhkan pihak ketiga yang independen untuk melakukan fungsi monitoring, dalam hal ini adalah seorang akuntan publik atau auditor. Auditor diharapkan memberikan penilaian atas kewajaran laporan keuangan serta kinerja perusahaan dengan hasil akhir berupa opini audit yang akan digunakan oleh prinsipal sebagai dasar dalam pengambilan keputusan

Pengembangan hipotesis
Pengaruh Fee Auditor terhadap Penerimaan Opini Audit Going concern
Kerangka Konseptual
Variabel Moderasi
Metode Pengumpulan Data
Uji Hipotesis
Uji Multikolinieritas
Hasil Uji Hipotesis
Tolerance VIF
Cox dan Snell R Square Nagelkerke R Square
Overall Percentage
PAxSA FAxSA
Daftar Pustaka
Perusahaan dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility sebagai
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call