Abstract

Penggunaan beberapa bahasa pemrograman selama perangkat lunak berkembang adalah praktik umum dalam pengembangan perangkat lunak modern. Akan tetapi, penggunaan bahasa yang berbeda yang dapat memengaruhi pengembang produktifitas justru belum banyak diketahui. Studi yang disajikan dalam penelitian ini mereplikasi kontrol acak percobaan yang menyelidiki penggunaan beberapa bahasa dalam konteks pemrograman basis data tugas. Partisipan dalam penelitian ini diberi tugas pengkodean yang ditulis dalam Java dan salah satu dari tiga bahasa tertanam mirip SQL: SQL biasa dalam string, hanya metode Java, bahasa tertanam hibrid yang lebih mirip dengan Java. Selain merekam tanggapan kuesioner online dan solusi peserta terhadap tugas, gerakan mata peserta juga direkam menggunakan eye tracker. Eye Tracker sebagai metode untuk studi pengembangan perangkat lunak telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir dan memungkinkan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam tentang bagaimana pengembang menyelesaikan tugas pemrograman. Metode Eye tracking ini digunakan sebagai metode pengumpulan data dalam penlitian ini. Data pelacakan mata dikumpulkan dari 31 peserta (dari akademisi dan industri) untuk masing-masing dari enam tugas pemrograman yang berbeda. Untuk membandingkan efek variabel antar kelompok kelompok dan pengalaman profesional dan variabel tugas dalam kelompok pada variabel terikat Waktu dala peneyelesaiinya, penelitian ini menggunakan ANOVA model campuran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, efek signifikan pada produktivitas tidak ditemukan, ini berbeda dengan penlitian awal karena bahasa yang digunakan. Namun, efek yang sama ditemukan dari pengalaman peserta terhadap produktivitas pemrograman menunjukkan bahwa programmer yang lebih berpengalaman mampu menyelesaikan tugas pemrograman poliglot dengan cara yang lebih efisien. Selain itu ditemukan bahwa semua peserta melihat kode sampel dengan persentase waktu yang sama untuk tugas yang diberikan terlepas dari pengalaman atau varian bahasa yang diberikan. Perilaku navigasi tingkat atas juga sebagian besar tetap tidak berubah di seluruh pengalaman atau varian bahasa. Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa tingkat pemrograman poliglot tidak memiliki efek yang signifikan seperti tugas itu sendiri. Tingkat tinggi strategi yang digunakan peserta tampak serupa terlepas dari varian bahasa yang diberikan kepada mereka. Sebagai saran untuk penelitian dimasa depan, efek dari berbagai jenis pemrograman polyglot bahasa harus dipelajari secara mendalam untuk kesimpulan yang dicapai tetap benar di berbagai konteks pemrograman poliglot.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call