Abstract

Penyakit tuberkulosis (TB) sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan utama yang menjadi tantangan dunia. Salah satu tantangan kita terhadap penanggulangan TB dalam beberapa tahun belakangan ini adalah penyebaran TB resisten obat yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (MTB) yang resisten terhadap Rifampisin (RIF) dan Isoniazid (INH). Multi Drug Resistant Tuberculosis (TB MDR) pada dasarnya adalah suatu fenomena yang merupakan dampak dari perbuatan manusia yang kebanyakan terjadi karena pengobatan TB yang tidak adekuat maupun juga dapat disebabkan karena penularan langsung. Penyakit Tuberkulosis paru merupakan suatu infeksi kronis pada jaringan paru yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Setiap kondisi penyakit yang berhubungan dengan peradangan, dan yang berlangsung lebih dari 1 atau 2 bulan, dapat menyebabkan anemia kronis. Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui pengaruh pengobatan TB MDR terhadap kadar hemoglobin dan hematokrit pada pasien TB MDR sebelum dan sesudah pengobatan di RSUD Cilacap. Jenis penelitian cross sectional menggunakan pendekatan analitik dengan rancangan komparatif Data yang digunakan berupa data sekunder pengobatan TB MDR terhadap kadar hemoglobin dan hematokrit yang dia ambil di RSUD Cilacap dalam jangka waktu bulan Januari 2020 -Desember 2022 sebanyak 26 sampel pasien. Hasil dari penelitian ini adalah tidak ada penurunan kadar hemoglobin dan hematokrit pada pasien TB MDR sebelum dan sesudah pengobatan.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call