Abstract
The purposed of this research to study effect of adding cow dung and waterhyacinth to improve biogas production from fish waste. The method of thisresearch used experimental method at batch anaerob reactor and absortion carbonatom used NaOH solution. The result of this research analysis used describtionmethod. The observed of parameter included accumulation of biogas productionand also parameter at slurry incuded temperature and pH. Qualitative parameter istest of flame of biogas. The conclusion value of pH from this research betweencontrol reactor, A1 reactor (fishwaste: cow dung: water hyacinth= 2:9:3), A2reactor (fishwaste: cow dung: water hyacinth= 1:4:2), A3 reactor (fishwaste: cowdung: water hyacinth= 1:3:3) is 5 to 10. Temperature range in 28 oC to 31oC. Theresult indicated the different composition of subtrat slurry from fishwaste, cowdung and water hyacinth in scale 2:9:3 (A1 reactor) produced biogas accumulationand metana the most than the others reactor.
Highlights
Penggunaan energi untuk aktivitas manusia pada saat ini paling banyak berasal dari energi fosil
Temperature range in 28 oC to 31oC. The result indicated the different composition of subtrat slurry from fishwaste
PN and Utomo,A.S.,.2012.“Potential Biogas of Fish Waste as a Solution of Energy Crisis”, Semarang: Departement of Aquaculture, Faculty of Fisheries and Marine Science, Diponegoro University
Summary
Penggunaan energi untuk aktivitas manusia pada saat ini paling banyak berasal dari energi fosil. Dalam proses co-digestion limbah jeroan ikan, bakteri pengahasil metana diharapkan bisa mendapatkan substrat nutrien lebih dari satu yang bisa didapatkan nutrien dari enceng gondok dan kotoran sapi. Sehingga diharapkan dari penelitian ini dengan melakukan proses co-digestion limbah jeroan ikan, enceng gondok dan kotoran sapi akan dapat memenuhi C/N rasio yang seimbang yang memenuhi standar C/N rasio biogas yaitu antara 20-30 dan mendapatkan produksi biogas yang maksimal. Pada tahap pertama (hidrolisis), senyawa terlarut, seperti selulosa, protein, dan lemak di retakan menjadi monomer (fragmen yang dapat larut dalam air) oleh exoenzim (hidrolase) bakteri anaerob fakultatif dan obligatorina. Limbah seperti limbah ikan dan lumpur ikan, yang kaya akan lipida dan protein, keuntungannya memberi hasil metana tinggi, dan bisa jadi menarik sebagai substrat dalam proses anaerobik. Limbah seperti limbah ikan dan lumpur ikan, yang kaya akan lipida dan protein, keuntungannya memberi hasil metana tinggi, dan bisa jadi menarik sebagai substrat dalam proses anaerobik. (Kafle.G.K et al,2012)
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.