Abstract

Penelitian “Pengaruh penambahan kafein pada sperma kauda epididimis sapi Bali pasca thawing terhadap jumlah oosit yang terfertilisasi telah dilakukan selama 10 bulan. Koleksi testis diambil dari Rumah Potong Hewan (RPH) Cibinong, proses pembekuan sperma epididimis dilakukan di laboratorium Unit Rehabilitasi Reproduksi (URR), Departemen Reproduksi dan Pathologi, Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, analisis sperma beku pasca thawing dilaksanakan di laboratorium Reproduksi, Pemuliaan dan Kultur Sel Hewan, Puslit Bioteknologi LIPI Cibinong dan proses fertilisasi in vitro (IVF) dilaksanakan di Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang Bogor. Tujuan penelitian ini untuk mengukur fertilitas sperma kauda epididimis pasca thawing dengan penambahan kafein pada keberhasilan in vitro fertilisasi (IVF). Metode penelitian ini adalah koleksi sperma kauda epididimis di RPH. Analisis kualitas sperma kauda epididimis pasca thawing dilakukan dengan perlakuan penambahan kafein T0 (0 mg/ml), T2 (2 mg/ml), T4 (4 mg/ml), dan T6 (6 mg/ml) dengan 4 kali ulangan. Parameter utama yang dianalisis adalah fertilitas sperma kauda epididimis secara in vitro fertilisasi. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu arah dan dilanjutkan uji Tukey-W-Procedure dengan SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fertilitas sperma kauda epididimis pada T2 dan T4 berbeda nyata lebih tinggi (P0,05) dibandinngkan dengan T0 dan T6. Kesimpulan penelitian ini adalah keberhasilan oosit terfertilisasi secara in vitro pada sperma kauda epididimis pasca thawing dengan penambahan kafein 4 mg/ml adalah 37,50%.

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.