Abstract

Hipotermia merupakan komplikasi umum yang serius dari pembedahan dan anestesi yang dapat mengakibatkan berbagai komplikasi. Tindakan untuk mengatasi masalah ini yaitu pemberian tindakan penghangatan salah satunya dengan infus hangat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian infus hangat terhadap stabilitas suhu tubuh pada pasien post operasi general anestesi. Metode penelitian yang digunakan adalah pre experiment one group without control dengan pendekatan pretest-posttest. Responden penelitian ini adalah pasien post operasi dengan general anestesi. Populasi dari penelitian ini adalah pasien post operasi dengan general anestesi. Sampling pada penelitian ini adalah purposive sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini berjumlah 17. Responden mendapatkan perlakuan pemberian infus hangat dengan suhu 38 derajat Celsius. Analisis dalam penelitian ini menggunakan uji komparasi paired t-test dengan hasil P value 0.000. P value menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian infus hangat dengan stabilitas suhu tubuh. Berdasarkan analisa statistika deskriptif, 76,4% responden mencapai normotermia pada menit ke-35. Pada menit ke-60, seluruh responden dalam keadaan normotermia. Saran untuk penelitian selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan jumlah sampel yang lebih banyak.
 
 Kata kunci: Pemberian Infus Hangat, General Anestesi, Suhu Tubuh

Highlights

  • Pasca operasi merupakan periode yang rawan dalam menghadapi komplikasi pasca operasi

  • a serious general complication of surgery and anesthesia which can carry out various complications

  • The action to overcome this problem is the administration of heating measures

Read more

Summary

Standar Deviasi Modus Median Min Max

Dari tabel 2. diperoleh rata-rata suhu tubuh pasien sebelum diberikan infus hangat yaitu 35,360 C, nilai modus 35,50 C, dan nilai median pada suhu 35,50 C. Suhu tubuh terendah pasien post operasi general anestesi sebelum diberikan infus hangat sebesar 34,10 C, suhu tubuh tertinggi pasien sebelum diberikan infus hangat sebesar 35,80 C. Menunjukkan rata-rata suhu tubuh pada responden yang diberikan infus hangat dengan dosis suhu 380 C. Pada menit ke setelah pemberian infus hangat, 76,4% responden dalam keadaan normotermia dengan rata-rata suhu tubuh 36,0710 C. Pada menit ke-60 100% responden dalam keadaan normotermia dengan rata-rata suhu tubuh 36,490 C. Dari data master tabel (terlampir), suhu tubuh terendah pasien post operasi general anestesi sesudah diberikan infus hangat pada menit ke-60 sebesar 36,20 C, suhu tubuh tertinggi pasien sesudah diberikan infus hangat sebesar 36,60 C. Diketahui dari hasil uji paired t-test bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian infus hangat dan stabilitas suhu tubuh

Perlakuan pre post
DAFTAR PUSTAKA
Journal of Nursing and Midwifery
Monitoring and Perioperative
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call