Abstract
The objectives for this research are to know the effects of immunostimulants and optimal doses to 
 increase the growth of white snapper fish. This research was conducted from August 25, 2018 until 
 September 27, 2018 in the Laboratory of Brackish Water at the Fisheries Faculty of Pekalongan 
 University. The methods used was the Completely Randomized Design Method consisting of 4 
 treatments and 3 replications. The given is artificial feed which mixed with differents doses of 
 imunostimulant, treatment consist of A (0 ml/kg feed), Treatment B (5 ml/kg feed), Treatment C (10 
 ml/kg feed) and Treatment D (15 ml/kg feed). The seeds of white snapper fish are used for this 
 research with size 4-5 cm and the density of 1 fish per liter. The parameters observed were biom ass 
 growth, daily specific growth rate (%), ratio of the amount of feed needed, efficiency of feed 
 utilization (%), degree of life (%) and the water quality as supporting data. The research results 
 showed that the given immunostimulant on the feed had an effects on the growth of white snapper 
 fish, Calculated F (13,474) > F Table 5% (4,066) and the F Table 1% (7,591). The use of 
 immunostimulant give the highest results on the biomass growth of white snapper fish on the 
 Treatment D of 9,13 gram, FCR 0,92, EPP 42.86 %, SGR 3,31 %, and SR 100%. The water quality 
 during the research showed that the temperature range from 28 - 30 C, pH range is 7.0 – 7,4, 
 Dissolved Oxygen range is 5.2 – 7.2 ppm, Salinity range is 32 – 35 ppt and Ammoniac range is 0.1 –
 0.3 ppm.
 Keywords: White snapper fish seeds, Immunostimulants, Growth
Highlights
The objectives for this research are to know the effects of immunostimulants and optimal doses to increase the growth of white snapper fish
Kemudian diikuti oleh perlakuan C dengan nilai Efisiensi Pemanfaatan Pakan (EPP) sebesar (35.29%), perlakuan B dengan niali EPP sebesar (33.33%) dan perlakuan A dengan nilai EPP sebesar (33.15%)
Hal ini didukung oleh pernyataan Nilai efisiensi pemanfaatan pakan yang diperoleh pada perlakuan C (35.29%) dan perlakuan B (33.33%) lebih rendah dibandingkan perlakuan D (42.86%) hal ini diduga karena asupan energi yang diperoleh dari pakan hanya sebagian kecil yang dapat digunakan untuk kebutuhan pokok, hal tersebut juga dapat dilihat dari bobot biomassa yang diperoleh pada perlakuan C (6.77 gram), perlakuan B (6.30 gram) sedangkan pada perlakuan D bobot biomassa sebesar (9.13 gram)
Summary
Ikan kakap putih (Lates calcarifer, Bloch) atau seabass atau barramundi adalah salah satu ikan ekonomis penting di kawasan Asia dan Australia (Kueh 2012). Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, pada fase benih ikan kakap putih rentan terhadap penyakit. Pemberian imunostimulan menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh ikan kakap putih terhadap penyakit. Metode pencegahan penyakit dianggap lebih aman dengan menggunakan imunostimulan dan dapat menciptakan budidaya perikanan yang berkelanjutan untuk meningkatkan pertumbuhan ikan kakap putih. Ditambahkan dalam pakan dapat meningkatkan resistensi ikan dan udang terhadap infeksi penyakit melalui peningkatan respon imun non-spesifik sekaligus meningkatkan pertumbuhan ikan (Pais et al, 2008), pada ikan kakap putih (Lates calcalifer) (Noviardi et al.,2014), pada udang vannamei (Litopenaeus vannamei) (Ridlo, 2012). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian imunostimulan dalam meningkatkan pertumbuhan dan mengetahui dosis yang efektif pada pertumbuhan ikan kakap putih
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.