Abstract
The purpose of this study was to determine how much influence of different immersion duration (1 day, 2 days and 3 days) and ethanol concentration (50%, 70% and 90%) on the yield in the production of essential oils made from Pontianak orange peels. The study was conducted using a Completely Randomized Design (CRD) with factorial pattern: A factor was the level of soaking time (1 day, 2 days, 3 days), and B factor was the ethanol concentration (50%, 70% and 90%) of 3 replications. The highest yield of Pontianak orange peel essential oil was produced in the treatment of immersion for 3 days with ethanol concentration of 90% (A3B3) which was 8.89%. While the lowest yield was obtained in the treatment of 1-day immersion with the ethanol concentration of 50% (A1B1) which was equal to 5.01%. The immersion duration and ethanol concentration affect the colour and pH, whereas the aroma was not significantly affected among samples.
Highlights
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lama perendaman (1 hari, 2 hari dan 3 hari) dan konsentrasi etanol (50%, 70% dan 90%) yaitu terhadap rendemen pada pembuatan minyak esensial kulit buah jeruk Pontianak
Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola Faktorial: Faktor A adalah level lama perendaman (1 hari, 2 hari, 3 hari), dan Faktor B adalah konsentrasi etanol (50%, 70% dan 90%) sebanyak 3 ulangan
Letakkan botol etanol di air hangat dan rendam selama 20 menit, masukan etanol kedalam toples sesuai perlakukan konsentrasi etanol (50%, 70% dan 90%) rendam kulit jeruk dengan etanol hangat dan kocok selama beberapa saat, kemudian masukan parutan atau gilingan kulit jeruk di toples, tuangkan etanol sampai sepenuhnya merendam kulit jeruk dan tutup sampai rapat dan kocok kembali dengan selama beberapa menit, diamkan campuran sesuai perlakukan selama (1 hari, 2 hari, 3 hari), saring campuran gunakan filter kopi atau kain cheesecloth dan hitung jumlah minyak esensial yang diperoleh, setelah selesai buka tutup toples dan tutupi dengan kain atau tisu untuk menguapkan alkohol dan diamkan beberapa hari, hal ini memungkinkan sisa alkohol di campuran menguap
Summary
Bahan Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit jeruk siam Pontianak, etanol dan air Alat. Adapun alat yang digunakan pada penelitian ini adalah kompor gas, tissu, spatula, toples, pisau, zester/parut baskom, gelas ukur dan blender. Penelitian ini terdiri terdiri dari beberapa tahap yaitu dari proses pengupasan kulit jeruk, pengeringan, penecilan ukuran, pemanasan, perendaman dan penguapan alkohol. Ambil bagian luar kulit jeruk menggunakan pisau atau parut menggunakan zester, keringkan bagian kulit jeruk yang telah diparut dengan oven selama 2 jam dengan suhu 80°C, setelah dikeringkan masukan kulit jeruk kering tersebut ke food processor (mesin pengolah makanan) atau dengan blender, hangatkan etanol dan masukkan air hangat ke dalam mangkuk. Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisa menggunakan Analysis of Variance (ANOVA). Pengujian terdiri dari pengujian kadar air, uji organoleptik terdiri dari uji skoring dan uji hedonik
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
More From: TEKNOLOGI PANGAN: Media Informasi dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.