Abstract

Perilaku agresif verbal mengacu pada tindakan yang dimaksudkan untuk menyakiti, mengintimidasi, atau mengucapkan kemarahan kepada orang lain dengan menggunakan kata-kata yang diucapkan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini dapat mencakup penggunaan kata-kata kotor, menyebarkan informasi palsu dan merusak, atau menyebabkan tekanan emosional pada seseorang. Jika perilaku kekerasan verbal tingkat tinggi tidak segera diatasi, hal ini berpotensi memicu perilaku permusuhan non-verbal, seperti perkelahian fisik, tawuran, atau pemukulan. Terdapat prevalensi agresi verbal yang signifikan di dalam kelas. Untuk mengatasi masalah ini, kita perlu menggunakan strategi untuk menurunkan tingkat agresi verbal. Sesi konseling kelompok yang mencakup keterampilan Anger Management mungkin merupakan titik awal yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh konseling kelompok dengan teknik anger management dalam menurunkan perilaku agresif verbal. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen kuantitatif berupa eksperimen semu dengan design eksperimen yaitu prettest-posttest non equivalent Control Group Design. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu melalui angket perilaku agresif yang mengacu pada aspek perilaku agresif yang dikemukakan oleh Buss. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 16 peserta didik yang dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kemudian pada teknik analisis data menggunakan teknik analisis uji prasyarat berupa uji statistik deskriptif sebagai uji pertama yang dilakukan untuk melihat rata-rata, kemudian normalitas, homogenitas dan uji hipotesis berupa uji independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penerapan Konseling kelompok dengan teknik anger mangement dalam menurunkan perilaku agresif peserta didik di SMA Negeri 1 Toboali yang ditunjukkan hasil analisis statistik deskriptif Nilai sig (2-tailed) yang kurang dari 0,005 (0,000 0,005) ditemukan pada hasil pengujian hipotesis yang dihasilkan dari Independent Sample T-Test pada program SPSS 26. Selain itu, jelas bahwa kelompok eksperimen memiliki skor rata-rata yang lebih tinggi (76,3) dibandingkan kelompok kontrol (36,6).

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call