Abstract

Profesi keperawatan yang dianggap sebagai pekerja sosial harus memiliki kompetensi dan ketenangan dalam memberikan pengobatan kepada pasien. Namun secara psikologis perawat wanita khususnya, merasa bersalah selama melakukan asuhan keperawatan karena merasa dikucilkan oleh keluarganya. Banyak perawat yang tidak dapat mengatasi masalahnya meskipun memiliki kompetensi yang tinggi. Untuk mengurangi tingkat atrisi yang tinggi saat ini di antara perawat, rumah sakit dan manajer harus bekerja sama untuk meminimalkan konflik peran ganda atau konflik keluarga-pekerjaan bagi perawat Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis apakah konflik peran ganda berpengaruh terhadap kinerja perawat wanita di Rumah Sakit Benyamin Guluh Kolaka. Penelitian ini menggunakan penelitian deskripsi analitik dengan pendekatan cross sectional study. Pengambilan responden menggunakan teknik purposive sampling sehingga didapatkan jumlah sampel penelitian sebanyak 75 responden. Hasil uji Spearman Rho menunjukkan bahwa ada pengaruh konflik peran ganda terhadap kinerja perawat wanita di Rumah Sakit Benyamin Guluh Kolaka (p value 0,000. Perawat wanita dapat menjalankan peran dan tanggung jawab sebagai ibu dan istri tanpa mengurangi kinerja sebagai perawat. Mayoritas perawat wanita di Rumah Sakit Benyamin Guluh Kolaka memiliki kinerja tinggi walaupun konflik peran ganda juga dirasakan tinggi.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call