Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh kombinasi pupuk kandang kotoran puyuh dan NPK (16-16-16) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada, serta mempelajari dosis yang terbaik yang memberikan pertumbuhan dan hasil terbaik tanaman selada. Percobaan dilaksanakan di Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA) Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat dengan ketinggian tempat 1250 meter diatas permukaan laut dengan ordo tanah Andisol. Waktu percobaan dilakukan pada bulan April sampai dengan Juni 2020. Rancangan lingkungan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana yang terdiri dari sepuluh perlakuan yaitu Tanpa pupuk, 7.5 ton ha-1 Pupuk kandang kotoran (PKK) puyuh, 15 ton ha-1 PKK puyuh, 22.5 ton ha-1 PKK puyuh, 30 ton ha-1 PKK puyuh, 400 kg ha-1 NPK (16-1616), 7.5 ton ha-1 PKK puyuh + 200 kg ha-1 NPK, 15 ton ha-1 PKK puyuh + 200 kg ha-1 NPK, 22.5 ton ha-1 PKK puyuh + 200 kg ha-1 NPK, 30 ton ha-1 PKK puyuh + 200 kg ha-1 NPK dan masing masing diulang tiga kali. Hasil percobaan menunjukkan bahwa kombinasi pupuk kandang kotoran puyuh dan NPK berpengaruh nyata terhadap seluruh variabel kecuali terhadap variabel nisbah pupus akar. Pada variabel bobot bersih per plot perlakuan C, D, G, H dan I menunjukkan hasil berbeda nyata lebih tinggi. Hasil tertinggi ditunjukkan pada perlakuan D (22.5 ton ha-1 Pupuk kandang kotoran puyuh) dengan bobot 4262.83 gram/m2 atau setara dengan 42,6 ton ha-1.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call