Abstract

Tantangan kegiatan penyuluhan pertanian di era teknologi informasi dan komunikasi (TIK) adalah kemampuan memanfaatkan media berbasis internet dan jaringan sosial media. Media internet membuat perpindahan arus informasi begitu cepat di semua aspek kehidupan. Kuatnya terpaan informasi yang ada, membuat penyuluh pertanian harus mempunyai kecakapan dalam literasi informasi, supaya informasi yang disampaikan kepada petani merupakan informasi yang valid. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif menggunakan pendekatan kuantitatif, bertujuan untuk mengetahui terpaan informasi, tingkat literasi informasi dan pengaruh literasi informasi penyuluh pertanian di Kabupaten Serang. Responden pada penelitian ini sebanyak 41 orang penyuluh pertanian dengan pengambilan sampel secara purposive, untuk penilaian kinerja dilakukan oleh 2 petani binaan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukan terpaan media informasi masih tergolong rendah terutama dari hal frekuensi dan durasi penggunaan internet, literasi informasi penyuluh pertanian tergolong kurang baik terutama pada tahapan kemampuan menyeleksi, mengorganisasi, menciptakan informasi baru, menilai luaran dan menerapkan masukan. Sedangkan untuk kemampuan mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan mempresentasikan dinilai baik. Informasi digital berpengaruh tidak langsung terhadap kinerja penyuluh pertanian dengan literasi informasi sebagai variabel intervening hanya diterima untuk faktor durasi (menit).

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call