Abstract

Sulitnya untuk mendapatkan solar subsidi dan mahalnya harga solar non-subsidi menyebabkan kelompok usaha kecil dan menengah (UKM) menghadapi masalah dalam usaha mereka terutama yang menggunakan motor penggerak berbahan bakar solar. Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu dicari bahan bakar alternatif untuk menggantikan bahan bakar solar. Minyak goreng bekas (jelantah) sangat potensial sebagai pengganti solar. Limbah minyak goreng sangat banyak terdapat di masyarakat karena terus berkembangnya usaha rumah tangga yang menggunakan minyak goreng. Limbah minyak goreng bekas ini jika tidak dimanfaatkan akan menyebabkan pencemaran lingkungan. Melalui reaksi esterifikasi maka minyak jelantah dapat diubah menjadi biodiesel yang dapat digunakan untuk menggerakkan mesin diesel. Tujuan pelatihan ini adalah untuk memberikan bimbingan dan praktek kepada anggota UKM. Kharisma membuat biodiesel dari minyak goreng bekas (jelantah). Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah ceramah, diskusi, dan demonstrasi. Reaktor yang digunakan berkapasitas 30 liter minyak goreng bekas (jelantah). Hasil dari pelatihan ini menunjukkan bahwa anggota UKM. Kharisma telah terampil mengoperasikan alat pembuat biodiesel (reaktor) dan mampu memproduksi biodiesel secara mandiri.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call