Abstract

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia melakukan impor beras sebanyak 3,06 juta ton pada 2023. Angka impor tersebut merupakan yang tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Di Indonesia padi berperan penting dalam menjaga ketahanan pangan masyarakat, oleh karena itu keberhasilan pertanian padi memiliki dampak langsung terhadap kesejahteraan dan keamanan pangan masyarakat. Ketersediaan beras sebagai hasil dari pertanian padi masyarakat di Indonesia memiliki dampak yang sangat penting, tidak hanya dalam memenuhi kebutuhan makanan pangan, tetapi juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Indonesia. Hal ini merupakan masalah yang sangat penting, karena seperti yang diketahui Indonesia juga termasuk dalam negara yang mengekspor beras keluar negeri. Kriteria yang dapat digunakan dalam pemilihan bibit padi berkualitas seperti tinggi tanaman, umur tanaman, warna daun dan jumlah helai daun. Metode SAW dan TOPSIS adalah dua metode pengambilan keputusan multi-kriteria (MCDM) yang sering digunakan untuk membantu dalam memilih atau menentukan prioritas di antara beberapa alternatif berdasarkan sejumlah kriteria yang ada. SAW digunakan untuk memberikan penilaian kuantitatif terhadap beberapa alternatif berdasarkan kriteria tertentu dan TOPSIS digunakan untuk menentukan urutan prioritas dari beberapa alternatif berdasarkan jarak dari solusi ideal positif (terbaik) dan solusi ideal negatif (terburuk). Sedangkan MSE digunakan untuk membandingkan metode SAW dan TOPSIS, terutama dalam mengukur rata-rata kuadrat. Semakin kecil nilai MSE, semakin baik model metode yang digunakan. Sebaliknya, nilai MSE yang besar menunjukkan bahwa model metode yang digunakan memiliki kesalahan prediksi yang tinggi dalam mengukur nilai. Penelitian ini bertujuan membantu petani dalam memilih bibit padi yang berkualitas agar dapat menghasilkan panen yang memuaskan guna dalam ketahanan pangan masyarakat. Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat praktis kepada para petani dalam memilih bibit padi yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan mereka untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses pemilihan bibit padi dengan bantuan sistem pendukung keputusan yang menggunakan metode SAW dan TOPSIS. Hasil dari penelitianmenunjukkan bahwa sistem pendukung keputusan terbaik dengan metode simple additive weighting dapat membantu petani dalam memilih bibit padi yang berkualitas dengan kriteria umur, warna daun, tinggi dan helai daun. Karena metode miliki tingkat error yang minimum. Sedangkan sistem Pendukung keputusan dengan metode technique for order preference by similarity to ideal solution juga dapat membantu petani dalam memilih bibit padi berkualitas namun perlu di pertimbangkan kembali karena metode technique for order preference by similarity to ideal solution memiliki tingkat error maximum.

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.