Abstract

Rendahnya hasil belajar siswa tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kurangnya aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran yaitu pada saat proses belajar berlangsung, sehingga siswa enggan untuk bertanya terhadap materi yang belum dipahami. Faktor lain yang menyebabkan adalah metode pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran masih berpusat pada guru, sehingga siswa menjadi bosan, mengantuk, dan hanya mencatat saja, akhirnya siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Sehingga mereka tidak terlatih berpikir kreatif dalam menemukan jawaban sendiri dalam pemecahan masalah PKn. Untuk mengantisipasi masalah di atas perlu dilakukan inovasi pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan pemahaman dan penalaran siswa. Salah satu upaya yang dapat ditempuh dengan cara menerapkan strategi pembelajaran yang lebih efektif untuk pengajaran. Salah satu metode yang diperkenalkan pada dunia pendidika adalah metode pemecahan masalah (Problem Solving). Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Naga Nuri Tahun Pelajaran 2018/2019 dengan jumlah 18 siswa. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas dengan dua siklus. Setiap siklus meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
 Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa metode pembelajaran problem solving dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Pembelajaran dengan metode problem solving memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (38,89%), siklus II (88,89%). Penerapan metode problem solving mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa yang ditunjukan dengan hasil observasi per siklus menunjukkan peningkatan. Pada siklus I keaktifan siswa tergolong cukup aktif dengan persentase 55%. Pada siklus II mengalami peningkatan yang tergolong sangat aktif dengan persentase 95%. Pembelajaran dengan menggunakan model problem solving dapat digunakan guru untuk lebih memaksimalkan kegiatan pembelajaran, siswa tidak bosan dan pemahaman siswa akan tertanam melalui penelitian yang mereka lakukan. Bagi siswa dengan karakteristik yang aktif, mandiri, serta percaya diri atau bagi siswa yang kurang aktif, kurang percaya diri, belajar dapat menggunakan model problem solving, seperti pada mata pelajaran PKn.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.