Abstract

Each individual is expected to have a character, because someday when an individual gathered in the community, then able to be a good man and who can be proud of. And without realizing each individual has a noble character, starting from leading himself, lead the family, or lead an organization both in the school environment, community environment, and work environment. To reveal the second side, this study formulates the following issues: (1) How to Implement Character Education Through Hizbul wathan Scouting Movement at Primary School Muhammadiyah 6 Palembang? (2) What are the factors that hamper the Implementation of Character Education through Hizbul wathan Scouting Movement at Muhammadiyah Primary School 6 Palembang? To answer that question, this research was designed with the design and implemented in Elementary School Muhammadiyah 6 Palembang. This research uses qualitative field approach that is descriptive qualitative, data collection technique using interview (wawncara) and documentation. Analytical techniques through the data reduction phase, data presentation, and conclusion. The results of the field research have been found (a) Hizbul Wathan's activity at Elementary School Muhammadiyah 6 Palembang has been held since the school was established due to the instruction from Muhammadiyah Central Executive that all schools under Muhammadiyah must perform Hizbul Wathan activities. (B) the implementation of Hizbul Wathan's activities at Muhammadiyah Primary School 6 Palembang is still far from what is expected due to the many obstacles and inhibiting factors (c) in this case with the existence of various obstacles and inhibiting factors of activity hence the purpose of Hizbul Wathan activity to instill the values Leadership is also not running smoothly, but until now the teachers have tried to hold activities in accordance with the planting values of leadership as well as camping activities. To give contribution of school thinking to keep developing and improving its competence in character education implementation through hizbul wathan scouting activity, here arises concept and strategy of constructor in terms of achievement of character education result that effectively and efficient.

Highlights

  • Abstrak Setiap diri individu diharapkan mempunyai karakter, karena kelak suatu saat apabila seorang individu berkumpul dimasyarakat, maka mampu menjadi insan yang baik dan yang dapat dibanggakan

  • Each individual is expected to have a character, because someday when an individual gathered in the community, able to be a good man and who can be proud of

  • To reveal the second side, this study formulates the following issues: (1) How to Implement Character Education Through Hizbul wathan Scouting Movement at Primary School Muhammadiyah 6 Palembang? (2) What are the factors that hamper the Implementation of Character Education through Hizbul wathan Scouting Movement at Muhammadiyah Primary School 6 Palembang? To answer that question, this research was designed with the design and implemented in Elementary School Muhammadiyah 6 Palembang

Read more

Summary

Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter adalah sebuah proses transpormasi nilai-nilai kehidupan untuk ditumbuhkembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam kehidupan orang itu. Sebagaimana dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 dijelaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Adapun prinsip-prinsip yang digunakan dalam pengembangan pendidikan karakter tersebut adalah: 1) Berkelanjutan, penanaman karakter bukan seperti halnya membalik telapak tangan, akan tetapi untuk membentuk kerakter anak diperlukan waktu yang panjang dan harus diselenggarakan secara berkelanjutan dalam tiap jenjang pendidikan. Hal ini menandakan bahwa pada usia 7 tahun, anak harus dibiasakan mulai memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan kewajibannya, memenuhi kebutuhannya sendiri, seperti mandi, makan, berpakaian dilakukan dengan sendirinya. Nilai tersebut mencakup berbagai bidang kehidupan, seperti hubungan dengan sesama (orang lain, keluarga), diri sendiri (learning to be), hidup bernegara, lingkungan dan Tuhan

Perbedaan Pendidikan Akhlak dan Pendidikan Karakter
Kegiatan Ekstra Kurikuler Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan
Hizbul Wathan adalah lembaga kepanduan yang didirikan oleh beberapa orang tokoh
Maksud dan Tujuan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan
Dalam buku Etika Pendidikan Karangan
Otonom di Lembaga Pendidikan Muhammadiyah
Adapum program mingguan kegiatan Hizbul
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call