Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan model regresi logistik dalam mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap kekambuhan penderita penyakit asma. Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data rekam medis pasien yang mengalami kekambuhan penyakit asma pada tahun 2021. Data tersebut diperoleh dari Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar. Pada penelitian ini digunakan pendekatan model regresi logistik dikotomus, dimana variabel responnya adalah frekuensi kekambuhan penderita penyakit asma. Variabel ini dibagi dalam dua kategori, yaitu pasien yang mengalami satu kali kekambuhan penyakit asma, dan lebih dari satu kali. Sementara variabel bebasnya adalah Usia pasien, Jenis Kelamin, status Merokok, status Alergi, status Riwayat Atopik, dan status Obesitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Jenis Kelamin dan status Merokok berpengaruh secara signifikan terhadap frekuensi kekambuhan penyakit asma, dimana jenis kelamin perempuan 8.053 kali lebih berisiko mengalami kekambuhan asma lebih dari satu kali dibanding dengan laki-laki, sementara pasien yang merokok mempunyai risiko 13.359 kali dibanding dengan yang tidak merokok. Nilai koefisien determinasi model regresi logistik yang diperoleh sebesar 49.5% dan tingkat akurasi klasifikasi model sebesar 78.4%.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call