Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat belajar matematika siswa. Untuk menarik minat siswa dan memusatkan perhatian mereka, diperlukan pendekatan pembelajaran yang menarik. Pendekatan TARL membantu siswa merasa bahwa matematika tidak sulit karena mereka belajar sesuai tingkat capaian, yang membuat pembelajaran matematika lebih menyenangkan dan menarik, sehingga dapat meningkatkan minat belajar mereka. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar matematika siswa melalui penerapan model PBL yang terintegrasi dengan pendekatan TaRL. Kami menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kemmis dan Mc. Taggart dengan melibatkan 36 siswa dalam dua siklus. Data dikumpulkan melalui observasi, angket dan wawancara, kemudian dianalisis menggunakan persentase untuk menentukan tingkat minat belajar. Pada siklus pertama, hasil angket menunjukkan minat belajar siswa berada pada kategori cukup, namun belum mencapai indikator keberhasilan. Setelah melakukan perbaikan pada desain LKPD dan penambahan media pembelajaran pada siklus kedua, terjadi peningkatan signifikan dalam minat belajar siswa. Persentase minat belajar mengalami peningkatan dari siklus pertama ke siklus kedua. Peningkatan ini menunjukkan bahwa penerapan model PBL dan pendekatan TaRL efektif dalam meningkatkan keterlibatan, perhatian, rasa senang, dan rasa tertarik siswa terhadap pembelajaran matematika. Oleh karena itu, penerapan model pembelajaran PBL yang terintegrasi dengan pendekatan TaRL dapat meningkatkan minat belajar matematika siswa.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.