Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keterampilan proses sains siswa dari semua indikator dan untuk mengetahui untuk setiap kategori kemampuan (tinggi, sedang, dan rendah) persentase siswa yang memiliki tingkat keterampilan proses sains pada materi sistem gerak. dengan model pembelajaran Bounded Inquiry Laboratory. Dengan metode penelitian metode campuran, penelitian yang dilakukan yaitu dengan teknik purposive sampling, dimana kelas yang diteliti adalah kelas XI IPA di SMAN 1 Ulakan Tapakis. Data diperoleh melalui tes dan lembar observasi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes keterampilan proses sains berupa soal pilihan ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator keterampilan proses sains siswa dari sepuluh indikator yang dianalisis, indikator prediktif memiliki persentase tertinggi 70 persen dan indikator menggunakan alat kerja, bahan, dan sumber serta menerapkan konsep memiliki persentase terendah 27,2 persen. Keterampilan proses sains berdasarkan jenis kelamin siswa tertinggi adalah siswa laki-laki 55,8 persen, sedangkan terendah siswa perempuan 52,5 persen, Berdasarkan uji t, nilai sig 0,000 < 0,05 Nilai t- hitung 1,337 > t- tabel 0,678 maka ada terdapat perbedaan yang signifikan pada Keterampilan Proses Sains berdasarkan jenis kelamin. Berdasarkan uji ANOVA selisih nilai siswa dari 88 siswa, hanya 1 siswa yang memiliki nilai tinggi, 17 siswa memiliki nilai sedang, dan 70 siswa memiliki nilai rendah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu guru untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call