Abstract

PT TMMIN's logistics department is responsible for the smooth supply of component parts to the production line. In the delivery of parts, there is a problem, namely traffic disturbances in the PAD supply with the supply ip module. Both supplies cannot be in the same area due to insufficient area space. This situation causes the operator's workload to be a waste of steps and time. To overcome this problem, it is proposed to replace the part delivery tool that is currently used with a push dolly with a karakuri lifter bridge. Tool changes are carried out with 3M+1E aspects, namely method, material, man and environment. Change of equipment can affect factors such as no traffic disruptions with other supplies, reduction of SPS area, reduction of SPS distance to pp module and increasing company productivity efficiency.

Highlights

  • ABSTRAK Departemen logistik PT TMMIN bertanggung jawab atas kelancaran pasokan suku cadang ke lini produksi

  • Dalam pengiriman suku cadang terdapat permasalahan yaitu gangguan lalu lintas pada supply PAD dengan supply ip module

  • Optimalisasi Beban dan Standarisasi Elemen Kerja Untuk Meningkatkan Efisiensi Proses Finishing Part Outer Door Di PT TMMIN

Read more

Summary

Kesimpulan dan Saran

Langkah-langkah dalam penelitian ini dijabarkan pada gambar 1, yaitu: 2.1 Studi Pendahuluan Dalam studi pendahuluan ini dibagi menjadi dua yaitu a. Keaadaan ini menyebabkan beban kerja operator yaitu pemborosan langkah dan waktu karena pengiriman part SPS ke line menjadi jauh untuk menghindari tabrakan dengan supply lainnya dan adanya lalu lintas yang terganggu maka pengiriman part menjadi lebih lama yang akan mengakibatkan line stop yang mempengaruhi produktivitas 3.1 Analisis Kondisi Saat Ini. Langkah awal perbaikan, terlebih dahulu dilakukan dengan analisis kondisi saat ini dengan menggunakan aspek 3M+IE seperti pada penelitian terdahulu (Herwanto, Nugraha, & Laksono, 2017). Aspek Manusia (Man) Pada proses pengiriman part menggunakan dolly dorong, dalam aktivitas produksi terdapat 3 bagian gerakan kerja antara lain valuable work yaitu pekerjaan pokok yang memberikan nilai tambah, non valuable work yaitu pekerjaan tambahan yang tidak mempunyai nilai tambah tetapi harus tetap dilakukan dan walking work kegiatan yang tidak mempunyai nilai tambah atau pemborosan langkah (Nurcahyo & Hartono, 2012) .aktivitas produksi tersebut dilakukan pengamatan waktu kerja atau cycle time untuk mengetahui waktu yang dilakukan pada serangkaian pekerjaan (Kartika, 2020). Dapat dilihat pada table 1 terdapat measuring time yaitu suatu sistem penetapan awal waktu baku yang dikembangkan berdasarkan studi gambar gerakan-gerakan kerja dari suatu operasi kerja industri yang direkam dalam video (Wignjosoebroto, 2008)

Walking Work
Walking work
Findings
Mengurangi walking work time
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call