Abstract


 
 
 
 Pendidikan dalam Islam (al-Qur’an) memiliki makna sentral dan berarti sebagai sebuah proses pencerdasan secara utuh, “as a whole”, dalam rangka mencapai “sa’adatuddaraini”, kebahagiaan dunia akherat, atau keseimbangan materi ”religious-spiritual”. Salah satu ajaran dasar Nabi adalah intelektualisasi total, yakni proses penyadaran kepada umat dalam pelbagai dimensi dengan “mauidzah hasanah” (wisdom) atau hikmah dan “wajadilhum billati hia ahsan” (excellent argumentation)”. Dari segi pendidikan Nabi mendidik para sahabat dari belenggu jahiliyah, kegelapan spiritual dan intelektual yang mencakup budaya diam “culture of silence” dan kemiskinan terstruktur “structural poverty”.
 Keluarga adalah kelompok terkecil dalam sebuah tatanan masyarakat. Oleh karena masyarakat adalah himpunan dari beberapa keluarga maka baik buruknya sebuah masyarakat sangat bergantung kepada baik buruknya keluarga. Keluarga yang baik adalah awal dari masyarakat yang sejahtera. Sebaliknya, keluarga yang “amburadul” adalah pertanda hancurnya sebuah masyarakat. Individu-individu yang baik akan membentuk keluarga yang harmonis. Keluarga-keluarga yang harmonis akan mewujudkan masyarakat yang aman dan damai. Selanjutnya masyarakat-masyarakat yang damai akan mengantarkan kepada negara yang kokoh dan sejahtera. Untuk mewujudkan negara yang kokoh dan sejahtera dimulai dari masyarakat yang damai. Dan untuk menciptakan masyarakat yang damai harus diawali oleh keluarga-keluarga yang baik dan harmonis.
 Mengingat begitu pentingnya peranan keluarga dalam menciptakan masyarakat yang baik dan sejahtera, masyarakat yang baik dan sejahtera menciptakan negara yang baik dan sejahtera pula, maka Islam melalui ayat-ayat al-Qur’an mengisyaratkan untuk memberikan perhatian yang sangat besar pada pembinaan keluarga. Diantara wujud perhatian kitab suci ini adalah dengan memberi kesempatan bagi keluarga untuk memulainya dengan format pendidikan. Dengan aksentuasi Pendidikan yang dimulai dari dalam keluarga inilah akan menjadikan manusia-manusia yang berpendidikan, beradab dan berbudaya.
 
 
 
 

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call