Abstract
Pneumonia merupakan penyakit saluran pernapasan bawah akut yang mengenai paren-kim paru meliputi alveolus dan jaringan interstisial yang mengakibatkan peradangan. Se-bagian besar pneumonia disebabkan oleh virus atau bakteri. Keluhan utama yang sering terjadi pada pasien pneumonia adalah sesak napas, peningkatan suhu tubuh, dan batuk. Pada pasien dengan pneumonia, keluhan batuk biasanya timbul mendadak dan batuk tidak produktif, tapi selanjutnya akan berkembang menjadi batuk produktif dengan mucus purulen kekuning-kuningan, kehijau-hijauan, dan seringkali berbau busuk. Berdasarkan uraian masalah tersebut, peneliti akan membahas terkait intervensi terapi yang dapat dil-akukan oleh fisioterapi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui intervensi fisioterapi pada penderita pneumonia sehingga dapat mempertahankan kondisi pasien supaya tidak semakin mem-buruk. Metode yang digunakan adalah case report study dimana peneliti meli-batkan seorang pasien wanita berusia 62 tahun yang bekerja sebagai pedagang kelapa di RS Respira Paru Bantul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dilakukan 4x intervensi fisioterapi pengukuran skala nyeri menggunakan NRS pada otot upper trapezius dan sternocleidomastoideus menunjukkan penurunan, peningkatan ekspansi sangkar thorak, kapasitas paru dengan peakflow, dan skala sesak napas dengan brorg scale, serta terdapat penurunan kapasitas paru dengan voldyn, tidak terdapat peningkatan maupun penurunan aktivitas fungsional. Berdasarkan hasil studi yang telah dilakukan terdapat gangguan pada transport mukus sehingga pasien akan mengalami kesusahan dalam bernafas, batuk disertai dahak, penurunan ekspansi sangkar thorak yang nantinya akan berdampak pada aktivitas sehari-harinya. Dari impairment yang didapatkan tersebut intervensi yang dapat diberikan ialah postural drainage, active cycle breeathing, segmental breathing, serta tho-racic expansion exercise yang dapat membantu dalam pembersihan jalan napas sehing-ga akan mengurangi dampak dari penumpukan mucus tersebut. Adapaun satu lain hal yang harus diperhatikan ialah riwayat penyakit terdahulu serta riwayat penyakit penyerta karena hal ini dapat berpengaruh pada posisi yang efektif dan nyaman pada saat diberi-kan treatment, selain itu instruksi dan pemberian contoh yang benar saat latihan nafas serta pengukuran kapasitas paru juga harus diperhatikan.
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Similar Papers
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.