Abstract

Kota Malang termasuk kota pendidikan dan melalui aplikasi Inarisk Personal sebagai salah satu daerah yang rawan terhadap bencana terutama banjir kategori kelas tinggi dan gempa bumi kategori kelas sedang. Sehingga, diperlukannya suatu upaya untuk mengedukasi warga sekolah baik itu peserta didik maupun tenaga pendidik dalam hal mitigasi bencana melalui program Sekolah Pendidikan Aman Bencana (SPAB), mengingat peserta didik memiliki hak dalam keberlangsungan hidup dengan menyediakan suasana dan lingkungan yang menjamin proses pembelajaran, kesehatan, keselamatan, dan keamanan siswanya terjamin setiap saat dan juga anak-anak memiliki kebutuhan yang spesifik dalam menghadapi bahaya bencana serta seluruh upaya tersebut dilakukan dengan mengajak anak-anak untuk ikut serta berpartisipasi aktif. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan jenis pendekatan deskriptif menurut Creswell yang dimulai dengan asumsi, penafsiran/teoritis, dan studi tentang permasalahan riset yang meneliti bagaimana individu atau kelompok memaknai permasalahan sosial atau kemanusiaan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan Program Sekolah Pendidikan Aman Bencana (SPAB) ini warga sekolah baik itu tenaga pendidik dan terkhusus peserta didik mengetahui penanganan apa yang harus mereka lakukan pada saat terjadinya bencana melalui tahap diseminasi yang terdiri dari sosialisasi, visualisasi dan juga simulasi bencana, serta terdapat tahap pemantauan atau monitoring guna melihat sejauh mana output tersampaikan dengan baik kepada peserta didik, dan evaluasi program berkaitan dengan mengukur sejauh mana pemahaman peserta didik setelah pelaksanaan program SPAB tersebut.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call