Abstract
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kemajuan suatu negara. Di Indonesia sendiri masih terdapat ketimpangan IPM antar provinsinya. Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu provinsi yang memiliki rata-rata IPM tinggi di Indonesia, sehingga perlu dilakukan studi mengenai IPM untuk memberikan gambaran bagi provinsi dengan IPM rendah. IPM di suatu wilayah dipengaruhi oleh wilayah sekitarnya, hal ini disebabkan oleh efek spasial. Analisis regresi spasial merupakan metode yang mampu mengakomodasi efek spasial. Spatial Durbin Model (SDM) adalah salah satu pengembangannya. Selain itu, penggunaan data panel pada model menyebabkan variabilitas pada data. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan IPM di Kalimantan Timur menggunakan spasial durbin data panel meliputi lima kategori: Persentase penduduk miskin; Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK); Persentase penduduk; Angka Partisipasi Murni (APM); Persentase rumah tangga menurut fasilitas toilet sendiri. Berdasarkan hasil uji Hausman dan Chow, terdapat efek tetap pada setiap kabupaten/kota sehingga FEM merupakan jenis data panel yang digunakan. Selain itu, Hasil uji Moran’s I mengindikasikan adanya dependensi spasial positif dalam data IPM. Koefisien determinasi pada model spasial Durbin data panel menunjukkan nilai 99,92417% yang berarti model ini baik digunakan untuk memodelkan IPM di Kalimantan Timur.
Published Version (Free)
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have