Abstract

Kebakaran hutan dan lahan di Riau selalu berulang setiap memasuki musim kemarau. Kebakaran hutan dan lahan tahun 2015 merupakan kejadian terbesar, berdasarkan lokasi kejadian 75 persen terjadi di lahan gambut. Hampir 99 persen kejadian kebakaran hutan dan lahan merupakan ulah manusia, dimana sekitar 80 persen lahan yang terbakar kemudian berubah menjadi lahan perkebunan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan kejadian kebakaran hutan dan lahan tahun 2010-2015 berdasarkan areal pemanfaatan, pembangunan wilayah dan politik lokal, serta menganalisis faktor pemicu yang menjadi penyebab kebakaran hutan dan lahan di Riau. Analisis dilakukan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif berdasarkan hasil wawancara mendalam untuk mengetahui aktivitas/perilaku masyarakat yang mempengaruhi terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Untuk menghasilkan peta dan mengetahui persebaran kebakaran hutan dan lahan dilakukan dengan menggunakan GIS.Analisis peta menunjukkan titik panas ( ) banyak ditemukan pada kawasan konsesi IUPHHK-HTI (Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu – Hutan Tanaman Industri). Temuan tersebut menunjukkan adanya keterkaitan antara kebakaran hutan dan lahan dengan konfl ik antara masyarakat dengan perusahaan dilihat dari areal pemanfaatan, pembangunan wilayah dan politik lokal. Pada akhirnya, pemerintah perlu meningkatkan kewaspadaan tinggi terhadap kebakaran hutan dan lahan di areal yang berpotensi terjadi konfl ik pemanfaatan kawasan hutan antara masyarakat dengan perusahaan seperti di areal izin konsesi IUPHHK-HTI. Kewaspadaan perlu dilakukan dengan memperjelas status kawasan dengan memberikan kepastian hukum suatu kawasan melalui pengukuhan kawasan hutan agar legal dan legitimate.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call