Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan intervensi pemerintah apakah dalam bentuk kapitalisasi, pendidikan, pelatihan / keterampilan, dan pembentukan organisasi dapat menjadi pembentuk sektor informal dalam meningkatkan pendapatan mereka, dan menganalisis dampak intervensi pemerintah terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di sektor informal. Penelitian ini merupakan studi kasus menggunakan analisis deskriptif-kualitatif. Data diperoleh melalui observasi dan wawancara mendalam. Sampel dipilih menggunakan metode purposive sampling. Karena pelaku sektor informal yang bekerja sebagai pedagang trotoar dibagi menjadi beberapa kelompok, informan kunci juga dipilih secara sengaja. Kelompok-kelompok ini adalah para pedagang trotoar yang belum menikah dan telah bekerja selama kurang dari lima tahun dan mereka yang menikah dan telah bekerja selama lebih dari lima tahun. Data kemudian diproses menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi informan dalam kegiatan sektor informal sebagai pedagang kaki lima di desa Sungailiat disebabkan oleh kondisi ekonomi keluarga mereka. Faktor-faktor yang mempengaruhi bisnis perdagangan trotoar adalah kebutuhan ekonomi dan modal yang terbatas. Prospek pengembangan usaha pedagang kaki lima menunjukkan tren positif dengan memperoleh bantuan modal dari pemerintah daerah Kabupaten Bangka disertai dengan lembaga pembentuk. Dengan bantuan dan bantuan itu, para pedagang trotoar dapat meningkatkan volume bisnis mereka dan mengembangkannya dengan memanfaatkan penguatan institusi yang ada.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call