Abstract

Kayu lapis (plywood) adalah material yang tersusun dari 3 atau lebih vinir yang diikat dengan perekat. Perekat plywood yang banyak digunakan di Indonesia ialah Urea Formaldehid. Penggunaan perekat murni untuk industri plywood menyebabkan penggunaan biaya yang tinggi pada industri. Oleh karena itu penggunaan perekat untuk plywood dapat ditambahkan dengan ekstender. Selain itu penggunaan bahan ekstender dapat meningkatkan kualitas perekat seperti dapat meningkatkan daya rekat. Penelitian ini bertujuan untuk mencari alternatif bahan untuk pembuatan ekstender yang berasal dari tumbuhan. Tumbuhan yang digunakan yaitu eceng gondok dan batok kelapa. Pemilihan tumbuhan tersebut dikarenakan tingginya kandungan selulosa yang dapat menaikkan viskositas, kandungan protein dan lignin untuk menambah daya rekat sehingga limbah tersebut digunakan sebagai tepung ekstender. Tahapan percobaan pada penelitian ini yang pertama adalah membuat tepung dari limbah eceng gondok dan batok kelapa, kemudian tepung tersebut akan dicampur dengan perekat Urea Formaldehida dengan kadar ekstender eceng gondok yaitu 3,5 %, 4,5 %, 5,2 % (b/v) dan ekstender batok kelapa 24%, 30%, 34% (b/v) masing-masing dari volume perekat cair. Setelah itu dilakukan pengaplikasian campuran perekat tersebut pada vinir sengon untuk membuat plywood, kemudian plywood tersebut akan dilakukan pengujian viskositas, bonding strength dan delaminasi untuk mengetahui keteguhan rekat dari perekat cair yang telah dicampur dengan tepung ekstender. Kadar penambahan ekstender terbaik pada penelitian ini adalah eceng gondok 3,5% dan batok kelapa 24%, hal ini dapat dilihat dari nilai bonding strength yang tinggi serta tidak mengalami delaminasi.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call