Abstract

Berdiri pada tahun 2019, Museum Sejarah Al-Qur’an telah banyak mengedukasi para pengunjungnya dengan beberapa koleksi seperti mushaf yang berasal dari Pantai Timur serta beberapa artefak Islam seperti botol kaca, alat medis, batu nisan, koin Umayyah, manik-manik, dan pedang Usmaniyah yang membutikan jejak Islam di Sumatra. Mengembangkan museum perlu strategi dan mempertimbangkan manfaatnya bagi para pengunjung terutama di bidang pendidikan. Menjadikan Museum sebagai tempat yang layak menjadi objek wisata adalah sebuah hal yang penting sehingga ruang lingkup pendidikan menjadi luas dan hal ini menguntungkan pengunjung museum, sehingga konteks belajar tidak hanya di ruang kelas dan konteks wisata tidak selalu sia-sia ketika sudah dilewatkan.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.