Abstract

Sebagai limbah padat yang signifikan dari proses pembuatan gula, blotong menjadi perhatian utama karena potensi pencemarannya yang relative tinggi, tetapi menyimpan potensi yang sangat besar. Potensi pemanfaatan blotong menjadi pupuk hayati menjadi penting untuk mengurangi dampak negatifnya dan meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan. Tujuan studi ini adalah untuk menginvestigasi dampak aplikasi pupuk hayati yang berasal dari limbah blotong terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman padi, dengan mempertimbangkan pengurangan penggunaan pupuk kimia. Sebanyak tiga perlakuan yang berbeda, yang masing-masing adalah 100% Pupuk NPK, 25% NPK + 75% Pupuk Hayati, dan 50% NPK + 50% Pupuk Hayati, diulang empat kali, disusun menggunakan desain Rangkaian Acak Lengkap (RAL). Hasil observasi menunjukkan bahwa perlakuan 50% NPK + 50% Pupuk Hayati memberikan tinggi tanaman dan jumlah anakan yang komparabel dengan perlakuan 100% NPK pada usia 30 HST dan 72 HST. Penggunaan campuran pupuk tersebut juga tidak berbeda nyata dalam berat segar dan berat kering tanaman dibandingkan dengan pemupukan 100% NPK. Pemanfaatan pupuk hayati diharapkan dapat mengurangi dosis pupuk kimia yang mahal dan sulit diperoleh, sambil meningkatkan hasil panen dan menjaga kesuburan tanah. Dengan memperkaya tanah dengan mikroorganisme yang menguntungkan, pupuk hayati membantu meningkatkan kesuburan tanah, penyerapan nutrisi oleh tanaman, dan menjaga keseimbangan ekosistem pertanian, sehingga memberikan harapan untuk hasil panen yang lebih tinggi secara berkelanjutan.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.