Abstract
Utilization of non-wood products for woven crafts isone of the pottentials in Pangkalan Buton Village, Sukadana Subdistrict, North Kayong Regency and becomes a raw material in making woven crafts. The research aims to obtain types of non-wood forest products for woven handicrafts and to describe the types of woven handicraft products by the people of Pangkalan Buton Village, Sukadana District. Research using descriptive qualitative methods. Data Collection is done by intetview, observation, and documentation. The results showed that there are 6 types of plants that are used by the community for woven crafts, namely bamboo rope (Gigantochloa apus), coconut (Cocos nucifera), nipah (Nypa fruticans), pandanus thorn (Pandanus tectoris) recam (Distranopteris linearis) and rattan candles (Calamus javensis). These types of planys are used as raw materials for woven crafts. Bamboo Reeds are into baskets and mistaken products. Coconut leaves are made into rattan products. Nipah leaf is made intoa woven roofing product. Pandan thom leaves are made into woven products for table mats, wallets, bags, pencil cases, tissues and mats. Resam rod is made into woven ring and bracelet products. Rattan rods are made into woven basket and cupboard products.Keyword: Non wood forest product, Types of plants, Woven crafts product, Utilization
Highlights
Menurut UU Kehutanan Nomor 41 tahun 1999, disebutkan bahwa hasil hutan bukan kayu (HHBK) adalah hasil hutan hayati maupun non hayati
Di Desa Pangkalan Buton masih memproduksi alat dapur ini terutama bagi masyarakat yang pekerjaannya sebagai petani biasanya masyarakat menggunakan tampi beras untuk membersihkan beras yang masih bercampur dengan kotoran, atau dedak ataupun berupa kerikil, kemudian masyarakat menjual beras yang sudah bersih tersebut
2. Jenis-jenis Produk anyaman yang dihasilkan oleh masyarakat Desa Pangkalan Buton sebanyak 14 produk yaitu produk anyaman dari bambu lilin yaitu bakul, dan nyiru, produk anyaman kelapa yaitu anyaman ketupat, produk anyaman nipah yaitu anyaman atap rumah, produk anyaman pandan duri yaitu alas meja, dompet, tas, tempat pensil, tempat tissu, dan tikar, produk anyaman resam yaitu cincin dan gelang, produk anyaman rotan lilin yaitu keranjang dan lemari
Summary
Pembuatan kerajinan tangan anyaman oleh masyarakat Desa Pangkalan Buton tergantung kebutuhan atau bersifat insidentil dan tergantung pemesanan. Nyiru atau tampi beras yang biasanya di sebut masyarakat Desa Pangkalan Buton ini yaitu alat dapur tradisonal yang terbuat dari anyaman bambu tali. Di Desa Pangkalan Buton masih memproduksi alat dapur ini terutama bagi masyarakat yang pekerjaannya sebagai petani biasanya masyarakat menggunakan tampi beras untuk membersihkan beras yang masih bercampur dengan kotoran, atau dedak ataupun berupa kerikil, kemudian masyarakat menjual beras yang sudah bersih tersebut. Tampi masih banyak dijumpai di masyarakat termasuk di daerah Kayong Utara tepatnya di Desa Pangkalan Buton, lama pembuatan nyiru dari bambu ini kurang lebih 7 hari dari proses pengambilan bahan, pemotongan dan pembelahan buluh bambu, penjemuran buluh bambu dan proses penganyaman. Pengambilan bahan baku untuk nenek moyang kemudian bakul dan nyiru kerajinan anyaman bambu tidak jauh dari juga merupakan salah satu harganya rumah.
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have