Abstract

Peningkatan penduduk dengan pesatnya ekonomi masyarakat Kota Sukabumi yang diikuti dengan adanya, perkembangan dengan jumlah kendaraan dan berkembang, untuk itu di perlukan tanah timbunan ataupun galiannya dengan perolehan tinggi tanah serta perencanaan dan perolehan tanah timbunan mutu baik dan pemadatan tanah dan struktur serta pembebanan yang ada.Tanah di daerah Nyalindung yang tidak stabil dan menyebar di seluruh Kecamatan Nyalindung, memiliki jenis tanah yaitu tanah lempung, lanau, ,batu, Kerikil berdasarkan taksonomi tanah tahun 2010 (USDA), jenis tanah lempung dapat digunakan bahan sebelum dilaksanakaan suatu kontruksi jalannya dengan pembaruan, tetapi tanah yang tidak stabil dapat merusak jalan, karena penyebarannya yang tidak stabil dapat merubah tanah kontruksi jalan pedesaan, sehingga banyak kontruksi jalan pedesaan yang rusak walaupun sudah di perbaiki.Berdasarkan latar belakang diatas, maka bagaimana pemadatan pada tanah di daerah Nyalindung dengan menggunakan metode modified proctor Tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui jenis tanah dan sifat-sifat fisik tanah yang berasal dari Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi dan Untuk mengetahui nilai kepadatan tanah yang ada di daerah Nyalindung. peneliti menggunakan metode eksperimen berdasarkan data primer yang dilakukan dilaboraturium Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Metode penelitian dipergunakan dengan secara langsung dilaboratorium dan dilapangan. Maksud kajian ini untuk melihat jenis tanah jalan di daerah Kebonkai Desa Nyalindung. Dengan adanya eksperimen ini diperuntukan untuk melihat fisik uji propertis.Hasil data yang diperoleh pada percobaan 1, 2, dan 3 tidak kurang dari di lab 85% dengan jarak antar pengujian sand cone 50 meter. oleh karena itu Kesimpulan yang didapat Sifat fisik tanah yang berasal dari Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi memiliki jenis tanah lempung dan Kepadatan tanah pengujian kompaksi sebesar 1,219 gr/cm3 dan sand cone yang memiliki berat isi tanah kering 1,06 gr/cm3, 1,07 gr/cm3, 1,08 gr/cm3 dan ratio sebesar sebesar 87,23 %, 87,75 %, 88,41 %. Sehingga nilai tersebut tidak kurang dari nilai ratio sand cone sebesar 85 % dari data laboratorium. sehingga peneliti menyarankan Dibutuhkannya, ada nya kajian yang berlanjut dengan memakai metode yang berbeda sehingga mendapatkan hasil yang lebih optimal dan mendapatkan perbandingan dari hasil penelitian ini.

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.