Abstract

Tarian topeng Malang tidak lagi dapat dipisahkan dari identitas tradisi masyarakat Malang yang harus dilestarikan. Pengenalan tradisi topeng Malang menjadi daya tarik promosi pariwisata kepada wisatawan yang berkunjung ke Jawa Timur. Selain bisa merasakan pengalaman unik yang berbeda dengan pengalaman wisata lainnya, kontribusi dalam pelatihan topeng Malang dapat mengerahkan wisatawan untuk menghayati keindahan gerakan dan cerita. Meski demikian, pertunjukan berhasil menyajikan tari Sekarsari, tari Grebeg Sabrang dan satu puisi yang relevan bertemakan persatuan dalam peringatan Sumpah Pemuda di Sekolah Indonesia Singapura (SIS). Hasilnya feedback awal merespon umpan balik perbaikan pengembangan lebih lanjut secara positif yang menjanjikan promosi kebudayaan bagi Jawa Timur dalam lingkup Internasional. Alhasil diharapkan, inisiasi promosi budaya semacam ini terus berdampak lebih besar pada sekitar. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat terstruktur menggunakan Service Learning Methodology. Hasil dari pengabdian ini memberikan perspektif yang menarik bagi pengembangan media pertunjukan Topeng Malang bagi masayrakat luar negeri khususnya Singapura. Adanya komposisi dan percampuran narasi dan dramaturgi pertunjukan juga memberikan kesan yang baik bagi pengembangan budaya di Indonesia. Tentu perbaikan mengenai mobilisasi alat dan bahan pertunjukan menjadi tantangan tersendiri, namun pertunjukan Topeng Malang memiliki potensi besar untuk menjadi opsi pertunjukan partisipatif pengenalan budaya Indonesia.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call