Abstract

Kasus perceraian di Indonesia masih mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2020, BPS mencatat persentase perceraian mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, yaitu 4,7 juta pasangan. Sedangkan menurut data Dirjen Dukcapil, data cerai hidup hingga pertengahan tahun 2021 mencapai 3,97 juta pasangan. Tingginya angka perceraian tersebut disebabkan oleh banyak faktor seperti masalah ekonomi, isu kesetiaan, termasuk ketidaksiapan membina rumah tangga. Sebagian besar calon pengantin di Indonesia menikah tanpa membekali diri dengan pengetahuan yang cukup tentang pernikahan. Kementerian Agama terus berupaya menekan angka perceraian dengan mewajibkan calon pengantin untuk mengikuti kelas persiapan pernikahan sebagai syarat mendaftarkan pernikahan. Di Kecamatan Sambi, kelas persiapan pernikahan dilaksanakan oleh Puskesmas dan KUA. Metode yang selalu digunakan dalam kelas persiapan pernikahan adalah ceramah sehingga peserta cenderung bosan dan kurang bersemangat. Sedangkan, agar tujuan pendidikan kesehatan dapat optimal, diperlukan metode yang dapat melibatkan sebanyak mungkin indera. Untuk itu, perlu dilakukan Pelatihan Metode Pembelajaran Interaktif dengan Kartu Permainan untuk Pelaksana Kelas Persiapan Pernikahan di Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan kemampuan Pelaksana Kelas Persiapan Pernikahan dalam menyampaikan materi di Kelas Persiapan Pernikahan. Setelah mengikuti pelatihan, para pelaksana Kelas Persiapan Pernikahan berkomitmen untuk menerapkan metode pembelajaran interaktif yang telah dipelajari.
 Kata Kunci: Kelas Persiapan Pernikahan, Pelatihan

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call