Abstract
This study aims to determine community participation in the development of village facilities and infrastructure in Nagari Ladang Panjang, Pasaman Regency. This community partipation is seen from how the community responds to conditions in the long field area, such as community participation in the development of village facilities and infrastructure. The research method used in this study is a qualitative descriptive research method that describes phenomena that actually occur in the field. The data source obtained through the interview process with informants and documents related to research. Data collection techniques are by means of observation, documentation and interviews. The data analysis technique used is an interactive analysis technique which consists of three components, namely data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results showed that community participation in the development of village facilities and infrastructure in Nagari Ladang Panjang was still lacking. In the construction of the new village guardian's office, for example, the community was reluctant to give away their land for free, even though in the end the village was able to convince the community to donate their land to build a new Nagari guardian office. In addition, not many people are willing to attend the deliberations for village development organized by the nagari government, this indicates a lack of public awareness or participation in village development in Nagari Ladang Panjang. Therefore, there is a need for approaches and counseling by the village government to the community on the importance of community participation in village development in Nagari Ladang Panjang
Highlights
Pembangunan daerah adalah suatu upaya perubahan berkelanjutan yang telah direncanakan secara sadar dengan tujuan yang lebih bernilai dan lebih baik
This study aims to determine community participation in the development of village facilities and infrastructure in Nagari Ladang Panjang, Pasaman Regency
The results showed that community participation in the development of village facilities and infrastructure in Nagari Ladang Panjang was still lacking
Summary
Pembangunan daerah adalah suatu upaya perubahan berkelanjutan yang telah direncanakan secara sadar dengan tujuan yang lebih bernilai dan lebih baik. Menurut (Mustanir & Lubis, 2017) partisipasi masyarakat itu merupakan modal utama keberhasilan pembangunan. Tahun 2007 juga menyatakan bahwa pemerintahan nagari mempunyai kewajiban untuk membangun daerahnya yang dibantu oleh masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Kesadaran warga atau masyarakat terhadap minat dan strategi yang diterapkan untuk pelaksanaan program pembangunan nagari merupakan salah satu bentuk dari partisipasi masyarakat. Agar pembangunan berjalan sebagaimana yang diharapakan, maka prinsip pembangunan nagari menegaskan bahwa yang menjadi pelaku utama dalam pembangunan yaitu adalah masyarakatnya sendiri. Oleh karena itu besar pengaruh dari partisipasi masyarakat untuk pembangunan di daerahnya, karena keberhasilan dari suatu program yang telah direncanakan tidak akan berjalan dengan baik jika tidak adnya partisipasi dari masyarakat
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have