Abstract

Paloh is a coastal area that has the potential to apply the concept of community-based ecotourism. Tanjung Belimbing Nature Tourism Park is a Nature Tourism Park area that has a beautiful natural panorama with the potential of plants and wildlife that attracts tourists, making the community develop into an area that is needed for the development of the area as an ecotourism area. The research objective is to discuss the level of community participation in the development of the Tanjung Belimbing TWA region as an ecotourism area and also the factors that influence the low level of the community in the process of regional development. The research method uses survey method, through purposive sampling technique with the help of a questionnaire as a research instrument. The results showed the level of community participation (28.89%) was classified as high participation rate, (13.33%) moderate participation rate, and (57.78%) with low participation rate. Based on the level of participation expressed by Arnstein Participation in the level of participation of the people of Sebubus Village only reached the level of participation Consultation in this familyKeywords: Community, Ecotourism, Nature Tourism Parks, Participation

Highlights

  • PENDAHULUAN Menurut The International Ecotourism Society atau TIES (1991) ekowisata adalah perjalanan wisata ke wilayah-wilayah alami dalam rangka mengkonservasi atau menyelamatkan lingkungan dan memberi penghidupan penduduk lokal

  • The results showed the level of community participation (28.89%) was classified as high participation rate, (13.33%) moderate participation rate, and (57.78%) with low participation rate

  • TWA Tanjung Belimbing, sangat dibutuhkan sosialisasi yang rutin untuk mendorong dan membentuk keinginan berpartisipasi dari masyarakat setempat sehingga pengembangan kawasan dapat berjalan sesuai dengan tujuan dan manfaat yang diharapkan

Read more

Summary

Rendah

Sebubus yang didominasi dengan telah dilakukan sebagaimana yang telah tingkat partisipasi rendah. Dalam penelitian ini lebih memfokuskan faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam partisipasi masyarakat Desa Sebubus, dalam proses pengembangan potensi kawasan TWA Tanjung Belimbing. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap 90 orang responden, diketahui ada beberapa masalah internal dan eksternal secara khusus yang menyebabkan tingkat partisipasi masyarakat Desa Sebubus cenderung rendah terhadap pengembangan kawasan TWA Tanjung Belimbing sedangkan, potensi kawasan TWA Tanjung Belimbing sangat potensial untuk dikembangkan menjadi suatu kawasan wisata yang berwawasan lingkungan. Diluar dari kesempatan berpartisipasi yang telah diberikan pemerintah, terdapat perbedaan latar belakang masyarakat Desa Sebubus yang cenderung dominan berprofesi sebagai seorang petani dan nelayan, sehingga menjadi pemicu rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam pengembangan kawasan TWA Tanjung. Bedasarkan hasil wawancara dan pengamatan dilapangan, diketahui bahwa masyarakat Desa Sebubus belum sepenuhnya mampu mengungkapkan buah pikiran merka sendiri sehingga dalam hal ini masyarakat cenderung pasif dalam kegiatan pengembangan kawasan TWA Tanjung Belimbing.

Tingkat pendapatan
Findings
Masyarakat di Desa Sebubus
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call