PANDANGAN PENGAKUAN IMAN NICEA-KONSTANTINOPEL (KREDO NICEA) TENTANG DOKTRIN ALLAH TRITUNGGAL

Hendi H

doi:10.46965/jtc.v3i1.249

Abstract

AbstractThe article describes the doctrine of the Holy Trinity according to the views of the Church Fathers formulated in a Nicene and Constantinople Creed (Nicene Creed). There are many errors and debates about this doctrine throughout the ages including today. This article is important because it puts the right theological foundation, which is orthodox understanding (straight teaching) about the Trinity. The author will describe the 8 points of the Nicene Creed and interact with the Scriptures and the writings of the Church Fathers. The Holy Trinity is essentially One God in Three Persons or Three Persons in One Essence or the Essence of God, namely the Father is God, the Son is God, and the Holy Spirit is God so the Trinity God does not speak about the number of God but the existence of God . It is called the Father because He is the source of everything including the Son who is His Word begotten or comes out from the Father and the Holy Spirit which is the breath or source of life from the Father himself. The Word and the Holy Spirit are a necessity in the FatherKey words: Trinity, Father, Son, Holy Spirit, Nicea, Constantinople, Father of Church, Essence

Highlights

Artikel ini berisi sebuah uraian teologis tentang Allah Tritunggal menurut Pengakuan Iman Nicea dan Konstantinopel (Kredo Nicea).Apa itu Kredo Nicea? Pengakuan Iman ini merupakan sebuah Konsili Semesta Gereja Purba yang pada saat itu dilakukan di kotaNicea pada tahun 325 M dan Konstantinopel pada tahun 381 M
The article describes the doctrine of the Holy Trinity according to the views of the Church Fathers formulated in a
This article is important because it puts the right theological foundation

Summary

PENDAHULUAN

Artikel ini berisi sebuah uraian teologis tentang Allah Tritunggal menurut Pengakuan Iman Nicea dan Konstantinopel (Kredo Nicea).Apa itu Kredo Nicea? Pengakuan Iman ini merupakan sebuah Konsili Semesta Gereja Purba yang pada saat itu dilakukan di kotaNicea pada tahun 325 M (butir 1-7) dan Konstantinopel pada tahun 381 M (butir 8-12). Beberapa pandangan heterodoks (ajaran yang tidak lurus yang bertentangan dengan ajaran ortodoks)Allah Tritunggal muncul dariMonarkhianisme Modalis/Sabellianisme/Patripassianisme (seperti dari Noetus, modalis pertama).Paham ini mengajarkan bahwa Bapa, Putra, dan Roh Kudus merupakan modus-modus (persona) Allah saja, seperti seseorang yang menjabat sebagai Ayah, Suami dan Direktur, namun sebenarnya hanya ada 1 Pribadi saja. Dengan demikian Allah yang Esa itu merupakan pokok dan sumber yang dari-Nya Anak Tunggal Allah diperanakkan sejak kekaldan dari-Nya pula Roh Kudus itu dikeluarkan dari kekal.Sehingga hanya Allah Yang Esa (Bapa) itu sendiri, Firman, serta Roh-Nya yang ada di dalam Diri dan ZatHakikat-Nya Yang Esa itu saja yang mengerti Zat-Hakikat daripada Allah tersebut.Sebab itu, Ketiganya ini tidak dapat dipisahkan, karena ketiganya adalah esa/satu.Dimana Bapa adalah pribadi Allah yang dari padanya berasal segala sesuatu dan Anak yang adalah dasar dari segala sesuatu dijadikan dan Roh Kudus yang adalah pemberi hidup untuk segala sesuatu ini.Semuanya ini berada dalam Allah yang Esa. Berarti. Berikut kita melihat bagaimana Pengakuan Iman Nicea ini merangkum segenap aqidah bagi kehidupan Kristen yang menembus dari asal mula sampai dengan tujuan akhir ciptaan.Dan semuanya ini terjadi karena Allah melalui Yesus Kristus di dalam Roh Kudus

METODE

ANALISIS DAN HASIL

KESIMPULAN