Abstract

Sinar matahari merupakan salah satu anugerah dan memiliki manfaat yang penting dalam kehidupan. Dibalik manfaatnya sinar matahari memiliki potensi radiasi sinar UV yang dapat membahayakan kulit terutama pada masyarakat yang tinggal di daerah tropis.Salah satu perlindungan kulit terhadap sinar matahari adalah tabir surya. Bahan tabir surya yang efektif digunakan berupa senyawa sintetik atau senyawa turunan alami. Beberapa tanaman memiliki metabolit sekunder sebagai aktivitas tabir surya yaitu rimpang bangle. Rimpang bangle (Zingiber purpureum Roxb.) mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid dan fenolik yang diketahui sebagai tabir surya. Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah UAE ((Ultrasonic Assisted Extraction). UAE (Ultrasonic Assisted Extraction merupakan metode ekstraksi yang dipengaruhi suhu dan jenis pelarut. Tujuan penelitian ini adalah melakukan optimasi suhu dalam metode ekstraksi UAE pada rimpang bangle sebagai kandidat bahan aktif tabir surya. Pada penelitian ini menggunakan pelarut etil asetat dan metanol dengan variasi suhu 30, 40,50, 60 dan 70 C. Selanjutnya dilakukan penetapan kadar flavonoid, fenolik dan aktivitas tabir surya. Uji kadar flavonoid dan fenolik dilakukan penentuan operating time, ? maksimum, pembuatan kurva dan penentuan kadar. Penentuan aktivitas tabir surya ditentukan dengan nilai SPF. Hasil kadar flavonoid optimasi yang paling bagus pada suhu 40 ?C pada pelarut etil asetat dan metanol sedangkan fenolik pada suhu 40 ?C pada pelarut etil asetat da metanol.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call