Abstract

Oleoresin merupakan campuran antara minyak atsiri dan resin yang diperoleh dari hasil ekstraksi. Oleoresin diharapkan mampu menjadi alternatif bentuk penyimpanan senyawa volatil yang terdapat pada rempah-rempah. Daun kayu manis memiliki kandungan minyak atsiri sebesar 1,8%. Dalam perdagangan internasional oleoresin memiliki kadar minyak atsiri minimal 15%, sehingga diperlukan suatu cara untuk memenuhi kadar tersebut. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah melakukan pencampuran oleoresin hasil ekstraksi dengan minyak atsiri hasil destilasi. Proses pencampuran ini menghasilkan oleoresin daun kayu manis dua tahap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimum dalam mendapatkan rendemen oleoresin daun kayu manis dua tahap dan karakterisasinya. Penelitian ini menggunakan metode Response Surface Methodology (RSM) dengan dua faktor yaitu suhu ekstraksi (70, 75, dan 80 oC) dan waktu ekstraksi (4, 5, dan 6 jam). Dari hasil penelitian didapatkan rendemen predictive value sebesar 12,27% dan experimental value sebesar 10,7%, pada suhu ekstraksi 78°C selama 5 jam 9 menit. Oleoresin daun kayu manis dua tahap yang didapatkan memiliki kandungan senyawa aktif Benzyl benzoat sebesar 42,09 %, kadar minyak atsiri 22,22 % dan kadar sisa pelarut 0,37%.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call