Abstract

Tingginya kesenjangan hasil antara varietas dengan potensi produksi nyata jagung di lapangan menjadi salah satu kendala dalam pemenuhan kebutuhan jagung nasional. Berbagai upaya peningkatan produktivitas terus dilakukan, salah satunya dengan pemberian pupuk anorganik yang sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi tanaman. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Mojosari BPTP Jawa Timur pada bulan November 2020 sampai dengan Februari 2021. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 ulangan dan 6 perlakuan, termasuk kontrol (tanpa pupuk) dan 5 perlakuan lainnya, yaitu kombinasi pupuk amonium klorida dan dosis pupuk urea. Kombinasi tersebut adalah: A (tanpa pupuk), B (Urea 250 kg/Ha + tanpa Amonium Klorida), C (Urea 187,5 kg/Ha + Amonium Klorida 111 kg/Ha), D (Urea 125 kg/Ha + Amonium Klorida 221 kg/Ha), E (Urea 62,5 kg/Ha + Amonium Klorida 332 kg/Ha) dan F (tanpa Urea + Amonium Klorida 442 kg/Ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan F menunjukkan hasil tertinggi pada variabel tinggi tanaman dan lebar tajuk, perlakuan E menunjukkan hasil terbaik pada variabel lebar daun, dan perlakuan C menunjukkan hasil tertinggi pada variabel diameter batang. Sedangkan parameter hasil menunjukkan bahwa semua kombinasi perlakuan memperoleh hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Kesimpulannya pupuk amonium klorida ini dapat digunakan untuk tanaman jagung karena memiliki tambahan unsur klorida yang berguna untuk efisiensi penggunaan nitrogen pada tanaman, namun aplikasi klorida harus dibatasi.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call