Abstract
Kemunculan media sosial memicu keinginan seseorang untuk tampil dan mendapat pengakuan dari publik. Media sosial telah berubah menjadi medan pertempuran popularitas, di mana setiap orang ingin menjadi sensasi fokus di dunia maya. Aksi pamer atau flexing menjadi fenomena baru di era media sosial. Flexing atau pamer yang dilakukan oleh keluarga pejabat Aparatur Sipil Negara (ASN), baik istri maupun anak kian marak di media sosial. Konten Youtube pada kanal berita @official iNews yang berjudul “Mario Dandy Satriyo Anak Pejabat Gemar Pamer Harta di Media Sosial #iNewsSiang 23/02” menjadi viral dan menuai kritik di kalangan warganet. Penelitian ini mencoba menganalisis bagaimana sudut pandang dan perilaku warganet terhadap video flexing Mario Dandy selaku anak pegawai Ditjen Pajak. Komentar warganet merupakan ekspresi di dunia maya, yang dalam hal ini terbingkai melalui kolom komentar di unggahan konten Youtube. Dengan menggunakan studi netnografi, hasil analisis komentar warganet ternyata menunjukkan respon negatif dan tidak ditemukan sama sekali respon positif. Mereka mengkritik, kecewa terhadap sikap Mario Dandy yang berujung pada sikap skeptis terhadap pemerintah. Komentar-komentar warganet dikelompokkan menjadi beberapa tema yaitu sikap pandangan warganet terhadap flexing , ajakan dan harapan agar pelaku flexing mendapat ganjaran yang setimpal dan yang ketiga sikap skeptis dan ragu terhadap institusi pemerintah.
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.