Abstract
Garbage is a common problem that often occurs in many cities, including in Bogor. Every day, the volume of garbage in Bogor reaches 600 tons and only 475 tons can be transported to the Galuga Landfill Site. However, the vehicle which is owned by the Environmental Agency of Bogor is limited and has certain capacity.In this study, we formulated garbage transportation in the form of a Vehicle Routing Problem model with Branch and Bound method and completed using LINGO 11.0. The optimal solution obtained is a garbage transport route with a minimum distance, and obtained a distance is 1583.24 km, with West Bogor is 172.6 km, Central Bogor is 344.99 km, East Bogor is 298.79 km, North Bogor is 267.4 km, South Bogor is 252.41 km and Tanah Sareal is 247.05 km. Of the six sub-districts, there was a decrease in the distance of garbage transportation from Temporary Disposal sites to the Galuga Landfill. Keywords: Garbage transportation, Optimization, Vehicle Routing Problem.
Highlights
Garbage is a common problem that often occurs in many cities, including in Bogor
Persampahan merupakan permasalahan umum yang sering terjadi di perkotaan, termasuk di Kota Bogor
Prosiding Seminar Nasional Matematika X UNNES, Vol., no.1 tahun 2017, hal 701-708
Summary
Persampahan merupakan permasalahan umum yang sering terjadi di perkotaan, termasuk di Kota Bogor. DLH Kota Bogor juga memiliki target untuk dapat mengangkut semua sampah dari TPS. Model yang akan diperoleh diharapkan membantu dalam meminimumkan jarak tempuh armada DLH Kota Bogor dalam proses pengangkutan sampah. Pada masalah VRP terdapat beberapa batasan yang harus dipenuhi, yaitu setiap armada harus memulai rute perjalanan dari depot atau tempat produksi, setiap konsumen hanya akan dilayani satu kali oleh satu armada, setiap konsumen mempunyai sejumlah permintaan yang harus dipenuhi, setiap armada memiliki batasan kapasitas, dan tidak terdapat subrute untuk setiap armada. Model pengangkutan sampah di Kota Bangli juga telah diteliti oleh Saraswati P.N.S, dkk pada tahun 2013 [3] dengan menentukan jumlah dan sebaran TPS yang dibutuhkan, serta menentukan rute pengangkutan, jumlah armada, jenis armada dan pengaturan waktu pengangkutan sampah. Model yang terbentuk diharapkan dapat digunakan untuk menentukan rute armada dalam pengangkutan sampah dengan jarak yang minimum
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.