Abstract
Jamur Peronosclerospora spp. penyebab bulai merupakan salah satu kendala dalam kegiatan budidaya tanaman jagung di Indonesia. Kerusakan yang disebabkan oleh jamur Peronosclerospora spp. dapat mencapai 90-100% terutama pada varietas rentan. Kondisi lingkungan abiotik seperti suhu rendah dan kelembaban tinggi disertai adanya lapisan air pada permukaan daun dapat meningkatkan keterjadian penyakit. Teknik pengelolaan penyakit masih didominasi dengan aplikasi fungisida sintetis yang memiliki beberapa dampak negatif, seperti mematikan organisme non target, meningkatkan resistensi patogen serta pencemaran lingkungan. Akan tetapi, dampak tersebut dapat diminimalisir melalui kegiatan monitoring yang berperan sebagai kunci utama program pengelolaan penyakit terpadu. Kegiatan monitoring memudahkan proses analisis epidemiologi melalui pendekatan model matematika sehingga dapat diketahui pola perkembangan penyakit tanaman dan laju infeksinya sebagai dasar dalam menyusun strategi pengelolaan penyakit. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai model perkembangan penyakit bulai berdasarkan perbedaan varietas tanaman jagung dalam rangka mengevaluasi ketahanan tanaman jagung di Kabupaten Mojokerto. Hasil penelitian menunjukkan model yang mampu mewakili perkembangan penyakit bulai di Mojokerto adalah monit. Laju infeksi tertinggi dimiliki pada lahan yang menggunakan varietas P35 daripada lahan lain yang menggunakan varietas NK 6172.
 Kata kunci : Model, Bulai, Peronosclerospora spp., varietas, laju infeksi, jagung
Highlights
Peronosclerospora spp. is one of the problems in the cultivation of maize in Indonesia
The highest infection rate was on land using P35 variety from other land using NK 6172 variety
“Determinasi Ketahanan Peronosclerospora maydis terhadap Fungisida Metalaksil.” Tesis Jurusan Fitopatologi FP Universitas Gajah Muda
Summary
Jamur Peronosclerospora spp. penyebab bulai merupakan salah satu kendala dalam kegiatan budidaya tanaman jagung di Indonesia. Kerusakan yang disebabkan oleh jamur Peronosclerospora spp. dapat mencapai 90-100% terutama pada varietas rentan. Kondisi lingkungan abiotik seperti suhu rendah dan kelembaban tinggi disertai adanya lapisan air pada permukaan daun dapat meningkatkan keterjadian penyakit. Dampak tersebut dapat diminimalisir melalui kegiatan monitoring yang berperan sebagai kunci utama program pengelolaan penyakit terpadu. Kegiatan monitoring memudahkan proses analisis epidemiologi melalui pendekatan model matematika sehingga dapat diketahui pola perkembangan penyakit tanaman dan laju infeksinya sebagai dasar dalam menyusun strategi pengelolaan penyakit. Perlu dilakukan penelitian mengenai model perkembangan penyakit bulai berdasarkan perbedaan varietas tanaman jagung dalam rangka mengevaluasi ketahanan tanaman jagung di Kabupaten Mojokerto. Kata kunci : Model, Bulai, Peronosclerospora spp., varietas, laju infeksi, jagung
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.