Abstract

Penyakit bulai merupakan penyakit utama pada tanaman jagung di Indonesia. Dilaporkan bahwa kehilangan hasil akibat penyakit bulai berkisar antara 50%-80% di beberapa wilayah sentra produksi jagung. Upaya yang dilakukan untuk mengendalikan penyakit bulai yaitu dengan melakukan pengolahan tanah, pergiliran tanaman, tumpangsari, penggunaan varietas tahan, tanam tepat waktu, sanitasi sisa tanaman jagung dan serealia, pengunaan fungisida, dan pengairan berpengaruh terhadap perkembangan penyakit bulai. Oleh karena itu usaha untuk mengetahui pengendalian penyakit bulai yang paling efektif perlu dilakukan penelitian yang lebih banyak, salah satunya yaitu dengan melihat model perkembangan penyakit bulai berdasarkan variabel budidaya yang berbeda yang bertujuan untuk mengetahui variabel yang berperan dalam tinggi rendahnya insidensi penyakit bulai pada tanaman jagung di Mojokerto. Hasil penelitian menujukkan bahwa model yang mampu mewakili perkembangan penyakit bulai di Mojokerto adalah model monomolekular. Insidensi penyakit yang menggunakan varietas P35, NK 7328, NK 6172, NK 212 menunjukkan kategori serangan ringan dan pada varietas Bisi 18 kategori serangan sedang. Pengolahan tanah merupakan variabel budidaya yang berpengaruh terhadap rendahnya insidensi dan laju infeksi penyakit bulai di Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto.

Highlights

  • Downy mildew is a major disease in maize plants in Indonesia

  • Efforts to deterimine the most effective control of downy mildew need to be carried out more extensive research, one of which is by looking at the downy mildew development models based on different cultivation variables that aim to find out the variables that influence the high and low incidence of downy mildew in Mojokerto. the results show that the model that is able to represent the development of downy mildew in Mojokerto was monomolecular

  • Status Penyakit Bulai Pada Tanaman Jagung dan Pengendaliannya

Read more

Summary

HASIL DAN PEMBAHASAN Gejala Penyakit Pada Lahan Penelitian

Hasil pengamatan secara visual pada tanaman jagung di tujuh lokasi penelitian menunjukkan gejala yang sama yakni gejala awal penyakit bulai tampak pada daun yang baru membuka adalah bercak klorosis kecil-kecil. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari (Ningsih, 2017) bahwa Penyakit bulai merupakan penyakit epidemik yang menyerang tanaman jagung hampir di setiap musim terutama di musim hujan. Setelah dilakukan identifikasi patogen penyebab bulai di Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto, berdasarkan morfologi konidianya yang berbentuk spherical sampai subspherical dan diameter konidia sebesar 13,54 μm menunjukkan hasil bahwa Peronosclerospora maydis merupakan penyebab penyakit bulai di Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto (Gambar 2). Hal ini juga diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Surtikanti (2013); dan Muis et al, (2018) bahwa penyebab penyakit bulai di Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Probolinggo yaitu Peronosclerospora maydis. Hasil penelitian pada masing – masing lahan menunjukkan bahwa kejadian penyakit bulai pada tanaman jagung dari minggu pertama pengamatan hingga minggu kelima pengamatan terus mengalami peningkatan (Gambar 3.).

Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Sedang Sedang
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call